Kompas TV bisnis bumn

Bio Farma Dipercaya oleh CEPI untuk Produksi Vaksin Covid-19

Kompas.tv - 18 Oktober 2020, 00:09 WIB
bio-farma-dipercaya-oleh-cepi-untuk-produksi-vaksin-covid-19
Presiden Jokowi meninjau fasilitas produksi Bio Farma di Bandung. (Sumber: Dok Setpres)
Penulis : Johannes Mangihot

JAKARTA, KOMPAS.TV – PT. Bio Farma terpilih sebagai salah satu Potential Drug Manufacturer CEPI untuk vaksin Covid-19.

Terpilihnya Induk perusahaan Holding BUMN Farmasi itu merupakan kelanjutan dari hasil due diligence, pada tanggal 15 September 2020, yang memberikan penilaian pada aspek sistem produksi vaksin dan mutunya, sistem analitik laboratorium, dan sistem teknologi informasi yang digunakan Bio Farma dalam memproduksi vaksin.

Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir menjelaskan, fasilitas Bio Farma akan digunakan oleh CEPI, untuk memproduksi vaksin Covid-19 dengan multi platform sebanyak 100 juta dosis per tahunnya, yang akan dimulai pada akhir kuartal VI pada 2021 atau di kuartal I pada 2022 mendatang.

Baca Juga: Bio Farma Targetkan Distribusi Vaksin Covid-19 Februari 2021

CEPI merupakan koalisi pemerintah-swasta dan filantropis, yang berpusat di Norwegia, memiliki tujuan untuk mengatasi epidemi, dengan cara mempercepat pengembangan vaksinnya.

CEPI juga bertujuan untuk mengembangkan fase awal vaksin, yang aman, efektif dan terjangkau yang dapat membantu menahan wabah sedini mungkin.

“Saat ini dunia sedang berusaha untuk menemukan vaksin Covid-19 dengan segala jenis platform. Pengembang – pengembang vaksin Covid-19 dari seluruh dunia, ada yang belum memiliki fasilitas produksi massal secara mandiri, sehingga CEPI akan mempertemukannya dengan produsen vaksin yang telah memenuhi persyaratan tertentu, dan Bio Farma adalah salah satunya,” ujar Honesti dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (17/10/2020).

Honesti menambahkan, penggunaan kapasitas produksi untuk CEPI, tidak akan memengaruhi kegiatan produksi rutin yang ada di Bio Farma. Ia memastikan pihaknya sudah memperhitungkan aktivitas produksi yang rutin.

Baca Juga: Perwakilan Sinovak Kunjungi Bio Farma untuk Bahas Kesiapan Vaksin Corona, Ini Penjelasannya

“Setelah dilakukan perhitungan, penggunaan kapasitas produksi untuk CEPI, tidak akan mengganggu kegiatan produksi rutin di Bio Farma,” ujar Honesti.

Pada masa yang akan datang, kolaborasi dengan CEPI tidak sebatas vaksin Covid-19 saja, melainkan pengembangan vaksin pandemi lainnya melalui berbagai teknologi terkini.

Diharapkan Bio Farma bisa mendapatkan akses terhadap berbagai teknologi pembuatan vaksin, sehingga akan memperkuat kemandirian vaksin secara nasional.

Menurut Honesti, kepercayaan yang diberikan oleh CEPI tidak lepas dari pengalaman yang panjang Bio Farma di dunia internasional sejak tahun 1997.

Baca Juga: Wabup Hengky Kurniawan Suntik Vaksin Covid-19 Dosis Pertama

Bio Farma tercatat sebagai salah satu dari 29 produsen vaksin di dunia yang telah mendapatkan prakualifikasi dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) sebagai syarat telah memenuhi Good Manufacturing Practices (GMP), sehingga vaksin hasil dari Bio Farma, sudah digunakan di 150 negara.

Bio Farma telah berhasil mengembangkan vaksin polio terbaru yang didukung oleh research world class, yaitu Novel Oral Polio Vaccine type 2 (nOPV2).

Bahkan, salah satu organisasi Internasional pernah mempercayai Bio Farma sebagai Presiden, yaitu Developing Countries Vaccine Manufacturer Network (DCVMN) atau Gabungan Produsen Vaksin dari Negara Berkembang, selama dua periode 2012-2014 dan 2014-2016.

Bio Farma juga dipercaya dalam pengembangan teknologi transfer teknologi vaksin untuk kemandirian di negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI).

Baca Juga: Indonesia-Rusia Siap Tingkatkan Kerja Sama Salah Satunya Soal Vaksin Covid-19

Bio Farma juga dijadikan laboratorium rujukan setelah Indonesia ditunjuk sebagai Center of Excellence vaksin dan bioteknologi di negara-negara OKI.

“Pada tahun 2019 yang lalu, tercatat lebih dari 16 negara anggota OKI yang berlajar langsung kepada kami, mengenai pendistribusian vaksin, saat Bio Farma menjadi tuan rumah pada acara Workshop Cold Chain Management System (rantai dingin) untuk negara-negara yang tergabung dalam OKI,” ujar Honesti.

 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA


Kesehatan

4 Dampak Buruk Kelebihan Omega-3

30 November 2024, 05:45 WIB

FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x