JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo mengatakan jika pada kuartal ketiga pertumbuhan ekonomi berada pada minus, maka Indonesia akan resesi.
“Untuk itu kuartal ketiga, yang kita ini masih punya waktu satu bulan yaitu Juli, Agustus, September, kita masih punya kesempatan di bulan September ini. Kalau kita masih berada pada posisi minus, artinya kita masuk ke resesi,” ujar Jokowi.
Maka dari itu, presiden perintahkan seluruh kepala daerah untuk secepatnya membelanjakan APBD nya seperti belanja barang serta bansos untuk tingkatkan ekonomi daerahnya.
Presiden mengatakan di kuartal pertama, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih diangka 2,79 persen, sedangkan memasuki kuartal kedua, pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah minus.
“Kita tahu kuartal I 2020 kita masih tumbuh 2,97 persen, Negara lain sudah minus. Tetapi di kuartal kedua kita sudah pada posisi -5,3 persen, sudah minus,” ungkap Jokowi.
Diketahui ada 3 provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi yakni Papua diangka 4,52 persen, Papua Barat diangka 0,53 persen dan Sulawesi Tengah diangka -0,06 persen.
Sedangkan 3 provinsi dengan pertumbuhan ekonomi terendah adalah, Bali di angka -10,98 persen, DKI Jakarta -8,22 persen, dan Yogyakarta -6,74 persen.
Jokowi juga meminta agar para kepala daerah memperketat pengawasan di lapangan selama vaksin belum ditemukan seperti jaga jarak serta sanksi tidak menggunakan masker, sehingga masyarakat tetap patuh pada protokol kesehatan yang diberlakukan oleh pemerintah.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.