JAKARTA, KOMPAS TV - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan ada kemungkinan Indonesia bakal memasuki jurang resesi akibat pendemi virus corona atau Covid-19.
Hal tersebut dikatakannya setelah mendapat informasi dari Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.
Kendati demikian, Luhut meminta agar optimisme harus dimunculkan. Hal ini disampaikan Luhut kepada seluruh jajaran Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) dalam Rapat Kerja dan Konsultasi Nasional (Rakerkornas).
Baca Juga: Luhut Sebut Indonesia Masih Butuh TKA, Ini Alasannya
"Berbicara pertumbuhan ekonomi, kemarin Pak Airlangga sudah bicara mengenai kemungkinan kita resesi. Kemungkinan itu bisa saja, tapi kita juga harus optimis harus ada," kata Luhut dalam sebuah rapat yang dilakukan secara daring pada Kamis, (13/8/2020).
Luhut mengatakan, saat ini pemerintah tengah berupaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dari minus 5,32 persen pada kuartal II 2020 menjadi positif.
Namun demikian, upaya tersebut tak mudah. Menurut Luhut, dibutuhkan upaya keras untuk mewujudkan hal itu.
Baca Juga: Luhut: Kita Dirampok oleh Banyak Orang Berpuluh Tahun, Tapi Masih Kaya Saja Tuh
“Kalau sekarang (kuartal II 2020) kita minus 5,32 persen, kita kerja keras betul-betul supaya bisa nol atau 0,5," ucapnya.
Oleh sebab itu, mantan Menko Polhukam itu menambahkan, pemerintah merancang Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Dari program tersebut, terdapat tiga skenario yang bakal menjadi fokus pemerintah. Itu antara lain APBN, stimulus atau bantuan, serta investor domestik.
"Tapi kalau tadi ada tiga area nih, satu APBN, kedua stimulus, ketiga paling penting domestik investor," ujarnya.
Baca Juga: Tak Ada Lagi Main- main, Luhut Minta Pejabat BUMN Tak Melaksanakan TKDN Dicopot dari Jabatannya
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, memprediksi perekonomian Indonesia selama tahun 2020 tumbuh minus 0,49 persen sebagai dampak pandemi Covid-19.
Dalam pemaparan terkait pertumbuhan ekonomi sejumlah negara termasuk Indonesia, Airlangga memperkirakan perekonomian Indonesia pada kuartal III-2020 mencapai minus 1 persen.
Kemudian, kuartal IV-2020 diperkirakan membaik menjadi positif 1,38 persen, sehingga pertumbuhan ekonomi selama 2020 diperkirakan negatif 0,49 persen.
Sementara itu, Badan Pusat Statistik ( BPS) melaporkan, produk domestik bruto (PDB) RI pada kuartal II-2020 minus hingga 5,32 persen. Secara kuartalan, ekonomi terkontraksi 4,19 persen dan secara kumulatif terkontraksi 1,26 persen.
Baca Juga: Lembaga Keuangan AS Surati Luhut, Ingin Investasi Sektor Farmasi, Pertahanan, hingga Energi
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.