JAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Pusat Statistik mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan kedua 2020, mengalami kontraksi atau minus 5,32 persen, dibanding tahun sebelumnya.
BPS menilai perlunya mendorong komponen konsumsi rumah tangga dan investasi, untuk perbaikan pertumbuhan di triwulan ketiga.
Bila dibandingkan triwulan pertama tahun ini, pertumbuhan ekonomi mengalami minus 4,19 persen.
Banyak hal yang memengaruhi kontraksi ekonomi, khususnya di masa pandemi Covid-19.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan ekonomi Indonesia dipengaruhi konsumsi dan investasi.
Untuk itu perlu mencari cara agar dua komponen itu kembali meningkat di triwulan ketiga.
Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto optimistis laju ekonomi di dua triwulan selanjutnya mulai membaik.
Ia menyebut, sejumlah indikator dari penjualan ritel, dan keyakinan konsumen menunjukan perbaikan.
Penurunan ini ternyata lebih dalam jika dibandingkan dengan ekspektasi pemerintah yang memprediksi di angka 4,3 persen hingga 4,8 persen pada kuartal II.
Merosotnya pertumbuhan ekonomi ini disebabkan karena pandemi Covid-19 yang melemahkan berbagai sektor ekonomi.
Turbulensi pandemi ini menyebabkan banyak perusahaan yang tak beroperasi hingga berujung pada proses PHK
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.