BEIRUT, KOMPASTV – Pemerintah Lebanon bakal menelusuri pihak yang bertangung jawab dalam peristiwa ledakan di Kota Beirut.
Perdana Menteri Libanon, Hassan Diab, menyatakan penyebab ledakan di Beirut karena 2.750 ton Amonium Nitrat yang disimpan di gudang pelabuhan Beirut.
Ribuan ton Amonium Nitrat ini, sambung Diab, telah ada dalam selama enam tahun. Namun tidak ada pengawasan yang ketat untuk langkah-langkah pencegahan.
Baca Juga: Ledakan Besar Guncang Beirut, Rumah Eks PM Lebanon Rusak Berat
"Itu tidak bisa diterima dan kami tidak bisa diam tentang masalah ini," ujarnya dilansir AFP, Rabu (5/8/2020).
Hal senada juga diutarakan Presiden Libanon Michel Aoun. Ia merasa terpukul dengan kejadian ledakan yang menewaskan 73 korban tersebut.
Ia juga tidak dapat menerima bahwa ada 2.750 ton amonium nitra hasil pengiriman selama 6 tahun di tempatkan dalam gudang tanpa ada pengamanan.
"Karena tidak dapat diterima bahwa pengiriman 'amonium nitrat' diperkirakan 2.750 ton selama 6 tahun di sebuah gudang tanpa mengambil tindakan pencegahan, yang membahayakan keselamatan warga negara," ujar dia, dikutip dari Reuters, Rabu (5/8/2020).
Baca Juga: Viral! Kronologi Aksi TNI Cegah Kontak Senjata Tentara Lebanon dan Israel
Ledakan yang terjadi di kawasan pelabuhan Kota Beirut telah merenggut 73 jiwa dan 3.700 terluka.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.