MANILA, KOMPAS TV - Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, sempat melontarkan kalimat bernada ancaman mengerikan menanggapi adanya wabah virus corona atau Covid-19 yang menghinggapi negaranya.
Duterte mengancam akan membunuh warganya yang terinfeksi virus corona atau Covid-19. Ancaman itu terlontar ketika Duterte marah besar terhadap tenaga medis Filipina.
“Kami akan mengacaukan segalanya. Kami akan membunuh mereka yang terinfeksi Covid," kata Duterte seperti dikutip dari AlJazeera yang diakses pada Selasa (4/8/2020).
Baca Juga: 34 Karyawan Positif Covid-19, Koperasi Simpan Pinjam di Sleman Jadi Klaster Baru
Pernyataannya tersebut disampaikan Duterte sebelum meneken perintah lockdown. Seperti diketahui, Filipina kembali menerapkan lockdown sejak Selasa, 4 Agustus hingga 18 Agustus 2020.
Ancaman Duterte terlontar karena amarahnya memuncak ketika para dokter di Filipina mengutarakan kekhawatirannya soal sistem kesehatan Filipina di tengah pandemi virus corona yang kian memburuk.
Mendengar keluhan para dokter tersebut, Duterte bukan menenangkan malah menantang mereka untuk mendeklarasikan revolusi.
"Kalian sama sekali tidak mengerti saya. Kalian mau revolusi? Katakan itu. Silakan coba,” ujar Duterte. "Jika itu yang kalian mau, kami bisa mengakhiri keberadaan kalian.”
Baca Juga: 71 Pasien Positif Covid-19 Di Jayapura Dinyatakan Sembuh
Tapi, setelah menebar ancaman pembunuhan, sikap Duterte justru berubah total. Saat menyampaikan pidato di televisi nasional, Duterte menyemangati para dokter dan tim medis yang sedang berjuang melawan virus corona.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.