JAKARTA, KOMPAS.TV - Kapolri Jenderal Idham Azis kembali melakukan mutasi besar-besaran di tubuh polri, Senin kemarin (3/8/2020).
Baca Juga: Kapolri Mutasi Suami Jaksa Pinangki AKBP Napitupulu Yogi Yusuf, Terkait Kasus Djoko Tjandra?
Sebanyak 346 perwira polri digeser ke berbagai posisi di tubuh polri.
Menurut Presidiun Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane, mutasi itu dilakukan untuk mengantisipasi pilkada serentak pada akhir tahun ini.
"Sejauh ini tidak ada kaitannya dengan suksesi Kapolri pada akhir tahun nanti," ujar Neta saat dihubungi Kompas.tv, Selasa (4/8/2020).
Menurutnya, dalam mutasi kali ini ada lima TR (surat telegram rahasia) yang dikeluarkan Polri.
TR itu untuk mengganti posisi perwira yang pensiun, yakni tiga berpangkat Irjen, delapan Brigjen, empat Kombes dan satu AKBP.
Selain itu, kata Neta, mutasi tersebut menggeser sebanyak 24 perwira aktif ke luar institusi polri yang terdiri dari 15 Brigjen dan sembilan Kombes.
"Dalam rangka mengantisipasi pilkada serentak pada Desember mendatang, TR kali ini juga menggeser posisi 58 Kapolres, empat Kapolresta, dan tujuh Kapolda," tutur Neta.
Baca Juga: IPW Minta Suami Jaksa Pinangki yang Dimutasi Kapolri Diperiksa Kasus Djoko Tjandra
Sejauh ini, IPW tidak melihat ada yang istimewa dari TR kali ini, selain untuk mengukuhkan dan mengkonsolidasikan "kabinet" Kapolri Idham Azis di jajaran kepolisian dan mengganti orang-orang lama di posisi strategis polri.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Awi Setiyono menanggapi mutasi tersebut.
Menurut Awi, mutasi besar-besaran itu untuk penyegaran organisasi, baik dalam rangka tour of duty maupun tour of area.
"Iya mutasi tersebut untuk penyegaran organisasi, baik tour of duty maupun tour of area," kata Awi, menegaskan, saat dihubungi Kompas.tv, Selasa (4/8/2020).
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.