JAKARTA, KOMPASTV – Keberadaan vaksin SARS-CoV2 sangat dinantikan.
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia atau LIPI mengupayakan produksi vaksin produksi Indonesia.
Deputi Bidang Ilmu Teknik LIPI, Agus Haryono mengatakan hasil uji klinis yang dilakukan di Biofarma Bandung sangat dinantikan hasilnya, karena akan terlihat potensi bagaimana Indonesia dapat secara mandiri memproduksi vaksin.
Dikutip dari laman web LIPI, mencatat bahwa Laboratorium Bio Safety Level 3 (BSL -3) LIPI saat ini menjadi fasilitas pendukung untuk pengujian vaksin.
Baca Juga: UNPAD Pimpin Uji Klinis Vaksin Corona, Pendaftaran untuk 1.620 Relawan Sudah Dibuka!
Peneliti Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI, Wien Kusharyoto, menjelaskan untuk vaksin SARS-CoV2, LIPI memilih mengembangkan vaksin rekombinan sub-unit, yang berarti vaksin diambil hanya dari bagian tubuh virus, yaitu Protein Spike (Protein S).
Wien menjelaskan bahwa proses pengembangan vaksin hingga dapat diproduksi massal dan digunakan pada manusia dengan benar-benar aman membutuhkan waktu lama.
Tahap kedua uji klinis vaksin ditujukan untuk melihat efisiensi vaksin pada lebih banyak relawan dengan rentang usia yang lebih luas.
Jika uji klinis ini berhasil, maka vaksin masih harus melalui uji klinis tahap tiga, yaitu evaluasi reaksi tubuh relawan terhadap vaksin.
Baca Juga: Bio Farma Siap Lakukan Uji Klinis Vaksin Covid-19 Tahap 3 Pada Agustus
“Tahap ketiga, kita melihat apakah respon kekebalan yang diharapkan sudah sesuai. Apakah dari vaksin tersebut sudah diperoleh antibodi yang menetralisir virus,” ujar Wien
Wien menjelaskan, vaksin yang dikembangkan LIPI saat ini merupakan vaksin pengembangan tingkat lanjut.
Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi jika vaksin yang sudah dikembangkan ternyata kurang efektif.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.