Kompas TV nasional kesehatan

Akibat Dari Mudik Idul Adha 2020, 5 Provinsi Ini Tercatat Tinggi Penambahan Kasus Covid-19

Kompas.tv - 30 Juli 2020, 16:42 WIB
akibat-dari-mudik-idul-adha-2020-5-provinsi-ini-tercatat-tinggi-penambahan-kasus-covid-19
Ilustrasi: mudik dengan mobil pribadi. (Sumber: kompasiana.com)
Penulis : Deni Muliya

JAKARTA, KOMPAS.TV - Data perkembangan kasus harian Covid-19 per 29 Juli 2020 kemarin menyebutkan bahwa terdapat lima provinsi dengan penambahan kasus yang tinggi.

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, penambahan kasus Covid-19 di lima daerah itu terkait erat dengan mobilitas masyarakat yang mudik menjelang Idul Adha. 

Baca Juga: Jelang Idul Adha, Ini Pantauan Arus Mudik di Jembatan Suramadu

"Ini adalah daerah-daerah yang kebetulan juga daerah tujuan mudik. Ini adalah kasus dalam satu hari," ujar Wiku, dalam konferensi pers di BNPB, Kamis (30/7/2020). 

Kelima provinsi yang dimaksudkan itu antara lain adalah DKI Jakarta sebanyak 577 kasus, Jawa Timur 359 kasus, Jawa Tengah 313 kasus, Sumatera Utara 241 kasus, dan Sulawesi Selatan 128 kasus. 

Wiku menjelaskan, penambahan kasus tersebut perlu menjadi perhatian masyarakat, terutama dalam rangka perayaan Idul Adha yang jatuh pada Jumat besok, 31 Juli 2020.   

Ia meminta masyarakat yang akan mudik perlu mempertimbangkannya kembali dan sebisa mungkin menghindarinya jika tidak terlalu mendesak. 

"Karena penyumbang kasus besar (Covid-19) adalah daerah-daerah tujuan dan asal mudik," kata Wiku.

Oleh karena itu, ia menyarankan masyarakat mengakses situs www.covid19.go.id untuk mengetahui kondisi daerahnya masing-masing sesuai zonasi peningkatan risiko kasus. 

Baca Juga: Jelang Idul Adha, Ini Pantauan Arus Mudik di Jembatan Suramadu

Hal tersebut penting untuk menjadi acuan dalam rangka menjalankan protokol kesehatan selama perayaan Idul Adha. 

Selain itu, ia juga mmeminta masyarakat memperhatikan pesan badan organisasi kesehatan dunia (WHO) terkait Covid-19. 

"Seperti dikutip WHO Senin lalu, Dirjen WHO mengatakan, berpergian saat pandemi corona layaknya keputusan hidup dan mati. Ini adalah pesan internasional dan tidak terbatas hanya untuk kepentingan Indonesia. "Jadi Indonesia, termasuk harus memperhatikan pesan tersebut khususnya dalam rangka Idul Adha." kata Wiku.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x