KOMPAS.TV - Idul Adha di tengah pandemi covid-19 saat ini, dirayakan dengan keterbatasan ruang gerak dan interaksi sosial.
Untuk itu di masa sulit ini MUI dan PBNU mengimbau untuk terus mengutamakan kesehatan dan mengajak seluruh umat Islam memaknai Idul Adha dengan menahan diri termasuk menahan diri untuk tidak mudik.
Menyambut perayaan Idul Adha, Wakil Presiden Ma'ruf Amin, mengajak umat Islam untuk menjadikan idul adha di tengah pandemi covid-19, sebagai momentum memperbanyak amal ibadah, dengan berbagi dengan sesama.
Wapres Ma'ruf Amin juga meminta, umat islam dapat mengambil makna keteladanan nabi Ibrahim.
Mengantisipasi pandemi covid-19, Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga mengimbau umat Islam tidak menyelenggarakan sholat idul adha di masjid ataupun lapangan di wilayah yang tingkat penularannya tinggi.
Warga juga diminta tidak perlu beramai-ramai menyaksikan pemotongan hewan kurban, serta tidak mudik.
Imbauan serupa juga disampaikan pengurus besar nahdatul ulama.
PBNU mengimbau untuk mengutamakan kesehatan dan mengajak seluruh umat islam memaknai idul adha dengan menahan diri. Termasuk menahan diri untuk tidak mudik.
Makna Idul Adha, bagi umat muslim di antaranya untuk berbagi kepada sesama, pengorbanan dan keikhlasan. Untuk itu, menjadi pribadi yang berjiwa besar, sejalan dengan makna Idul Adha dan diperlukan agar masa sulit di saat pademi dapat dilalui.
Setiap umat Islam juga seharusnya saling memupuk rasa peduli dengan menjalankan protokol kesehatan. Berkorban dan menahan diri untuk tidak berkerumun juga bisa menjadi salah satu ikhtiar dalam memaknai Idul Adha, di tahun 2020.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.