Kompas TV bisnis kompas bisnis

Teknologi Aplikasi Untuk Memutus Covid-19

Kompas.tv - 30 Juli 2020, 11:16 WIB
Penulis : Merlion Gusti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Wabah corona yang menyebar di seluruh dunia membuat pemerintah di seluruh negara putar otak untuk memutus rantai penyebarannya.  

Salah satunya adalah melalui teknologi aplikasi. Sayangnya teknologi ini belum dimanfaatkan secara maksimal, termassuk di Indonesia.

Kemajuan teknologi seharusnya bisa dimanfaatkan untuk membantu memutus penyebaran Covid-19 di dunia. Beberapa negara pun memanfaatkan aplikasi untuk membantu melacak penyebaran corona.

Di Indonesia, pemerintah meluncurkan 2 aplikasi digital. Pertama adalah bersatu lawan covid. 

Aplikasi ini memberikan data jumlah pasien positif Covid-19, yang sudah sembuh dan pasien meninggal. 

Aplikasi ini juga memberikan informasi rumah sakit rujukan dan juga pantauan mandiri untuk penggunanya.

Aplikasi yang lain adalah peduli lindungi. Lewat fitur blutut, aplikasi ini bisa melacak riwayat status orang-orang yang ditemui oleh pengguna aplikasi, apakah ada indikasi positif atau tidak. 

Jika ada indikasi penularan, nantinya pengguna aplikasi segera dihubungi oleh pemerintah melalui kontak yang sudah didaftarkan sebelumnya oleh pengguna.

Sayangnya, penggunaan aplikasi belum jadi kewajiban untuk seluruh masyarakat Indonesia. 

Begitu pun di pusat perbelanjaan yang mewajibkan pengunjung mengisi biodata tak terintegrasi dengan aplikasi yang disediakan pemerintah.

Kekhawatiran soal kebocoran data lewat aplikasi, menurut pengamat teknologi, tak perlu dikhawatirkan, karena data pribadi pengguna yang diminta aplikasi, masih bersifat dasar dan penyimpanannya pun tidak akan dalam periode yang lama.

Penggunaan aplikasi juga sudah dimanfaatkan oleh beberapa negara, di awal kemunculan pandemi Covid-19.

Aplikasikorona di Korea Selatan secara detail menampilkan informasi pengguna, mulai dari kondisi kesehatan hingga mobilitas sehari-hari. 

Aplikasi ini juga terintegrasi dengan sistem pembayaran dan pemancar sinyal.
 
 



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x