JENEWA, KOMPAS.TV - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut bahwa pandemi virus corona (Covid-19) merupakan kondisi darurat kesehatan global terparah yang pernah dihadapi di dunia.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengaku akan mengadakan kembali komite darurat WHO minggu ini untuk melakukan tinjauan.
Selain virus corona, ada lima keadaan darurat kesehatan global lainnya, yakni ebola (dua wabah), zika, polio, dan flu babi.
Baca Juga: Ini Dia 2 Kandidat Terkuat Vaksin Corona versi WHO
Hingga Senin (27/7/2020), sudah ada lebih dari 16 juta kasus Covid-19 yang telah dilaporkan sejak Januari, serta lebih dari 650.000 kematian.
"Ketika saya menyatakan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional pada 30 Januari ... ada kurang dari 100 kasus di luar China, dan tidak ada kematian," kata Tedros dikutip dari BBC via Kontan.co.id.
"Covid-19 telah mengubah dunia kita. Ia telah membuat orang, komunitas, dan bangsa, menjadi terpisah," sambungnya.
Kasus Meningkat
Lebih lanjut, Tadros mengatakan bahwa jumlah total kasus Covid-19 telah meningkat dua kali lipat dalam enam minggu terakhir.
Meskipun dunia telah melakukan upaya besar dalam memerangi virus, ke depan masih ada jalan panjang yang sulit dilalui.
Baca Juga: Dampak Konflik Trump & WHO terhadap IHSG dan Penemuan Vaksin Corona
Pada briefing hari Senin di Jenewa, Swiss, WHO juga mengatakan pembatasan perjalanan tidak bisa menjadi jawaban untuk jangka panjang.
Itu sebabnya, negara-negara harus berbuat lebih banyak untuk menghentikan penyebaran dengan mengadopsi strategi yang telah terbukti seperti menjauhkan jarak sosial dan mengenakan masker.
"Hampir mustahil bagi masing-masing negara untuk menutup perbatasan mereka untuk masa mendatang. Ekonomi harus terbuka, orang harus bekerja, perdagangan harus dilanjutkan," kata direktur program kedaruratan WHO Mike Ryan.
Namun para pejabat WHO mengakui bahwa lockdown lebih lanjut di negara-negara yang mengalami wabah baru mungkin diperlukan.
Akan tetapi lockdown disarankan sesingkat mungkin, dan terbatas pada area geografis sekecil mungkin (misalnya lockdown lokal).
"Semakin kita mengerti tentang virus, semakin banyak operasi yang kita bisa lakukan dalam mengendalikannya," jelas Ryan.
Baca Juga: WHO: Penularan Corona Bisa Melalui Udara
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.