JAKARTA, KOMPAS.TV - Ayah Yodi Prabowo, Suwandi, meragukan hasil penyelidikan aparat kepolisian yang menyebut bahwa anaknya tewas karena bunuh diri.
Dia mengaku tak percaya Yodi Prabowo bunuh diri. Bukan tanpa alasan, Suwandi memiliki sejumlah kejanggalan yang dirasakannya atas penetapan kematian anaknya.
"Saya terus terang sebagai orang tua kecewa dengan kesimpulan itu karena nggak mungkin anak saya bunuh diri," jelas Suwandi dilansir dari WartaKota, Minggu (26/7/2020).
Baca Juga: [FULL] Anaknya Diduga Bunuh Diri, Ini Tanggapan Orang Tua Yodi, Editor Metro TV
Kesimpulan Polisi Banyak Kejanggalan
Ada sejumlah fakta yang diyakini Suwandi, anak sulungnya tidak mengakhiri hidupnya karena bunuh diri.
Pertama, tak ada satupun bercak darah yang menempel pada pakaian yang dikenakan korban pada saat ditemukan di sisi Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
"Kalau dia bunuh diri di TKP (Tempat Kejadian Perkara) ada tusukan empat kali, tiga kali tidak dalam yang satu dalam," tambahnya.
Suwandi menjelaskan terdapat banyak kejanggalan dalam kesimpulan atas hasil penyelidikan pihak kepolisian.
Pasalnya, ia menilai tak ada satupun bercak darah pada tubuh maupun pakaian yang dikenakan pada anaknya saat ditemukan tewas.
Ia menilai bahwa jika Yodi bunuh diri, maka akan menyisakan banyak bercak darah yang tertinggal di lokasi maupun pakaian almarhum.
"Paling enggak kalau dia menusuk pasti akan ada pendarahan, darah akan lari ke celana dan sekujur tubuh dan bajunya," ungkap Suwandi.
Lebih lanjut, Suwandi menyoroti adanya kondisi tusukan di leher Yodi Prabowo.
"Sudah gitu ada kondisi tusukan di sini (leher-red) terus kondisi anak saya ditemukan masih pakai masker, helm. Paling tidak darah ke masker, ke helm walaupun dia sudah tiga hari pasti ada bekasnya," tegasnya.
Baca Juga: Misteri Kematian Editor Metro TV Terungkap, Keluarga Kecewa Yodi Disebut Depresi
Tak Percaya Depresi
Selain itu, Suwandi tidak percaya anaknya mengalami depresi seperti yang disampaikan.
Hal tersebut dikarenakan sehari-hari anaknya masih bekerja, bahkan mengantar ibunya mencari tukang urut untuk adiknya.
"Tadi dikatakan bahwa anak saya depresi, dari hasil labfor, dari hasil RSCM, kemudian anak saya, seperti yang Mbak ketahui itu, tapi di hari-harinya itu dia tidak menampakkan depresi, bahkan dia berangkat bekerja, masih mau mengantar ibunya untuk cari tukang urut yang bagus, karena adiknya itu tidak bisa berjalan," papar Suwandi.
Ayah Yodi Prabowo itu meyakini anaknya hidup dengan penuh harapan.
"Kalau orang depresi, ini menurut saya awam ya, kalau dia depresi, paling nggak dia tidak bisa kerja, tidak punya harapan. Dia punya harapan," katanya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.