Kompas TV nasional politik

Luhut Sebut Indonesia Masih Butuh TKA, Ini Alasannya

Kompas.tv - 25 Juli 2020, 23:31 WIB
luhut-sebut-indonesia-masih-butuh-tka-ini-alasannya
Puluhan TKA asal China tiba di Bandara Haluoleo Kendari. (Sumber: (KOMPAS.COM/KIKI ANDI PATI))
Penulis : Johannes Mangihot

JAKARTA, KOMPASTV – Indonesia membutuhkan tenaga kerja asing karena sumber daya manusia (SDM) lokal masih kurang untuk memenuhi kapasitas yang ada.

Hal itu diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam acara Sore Bersama LBP yang ditayangkan secara daring, Sabtu (25/7/2020).

Ia mencontohkan di Morowali, Sulawesi Tengah, Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, Maluku utara SDM tenaga lokal belum cukup untuk memenuhi kebutuhan.

Baca Juga: TKA China Kembali Datang ke Konawe, Begini Jawaban Wakil Bupati

“Kalau ada yang bilang cukup, datang ke saya," ujar Luhut. Dikutip dari Antara.

Luhut menilai TKA yang datang nantinya membantu SDM untuk terampil sesuai kebutuhan, sehingga ke depan Indonesia tidak lagi membutuhkan TKA.

Hal ini, kata Luhut, termasuk dalam satu dari lima rule of thumb investasi di Indonesia. Kebijakan tersebut juga termasuk dalam rencana pemerintah mendatangkan 500 TKA China.

"Sekarang kita buka, kita datangkan 500 orang asing dari China, itu dia ciptakan 5.000 lapangan kerja ahli. Dia beri an training dan transfer teknologi," ujar Luhut.

Baca Juga: Ricuh Soal TKA China Masuk ke Sultra, DPR: Sudah New Normal, Tidak Apa-apa

Lebih lanjut Luhut juga meyakini kehadiran industri di sejumlah wilayah tersebut akan mendorong dibangunnya politeknik di setiap titik dekat pabrik dengan bertujuan membantu pelatihan SDM lokal.

"Sekarang kita buat ini di Morowali, nanti yang kritik, pergi dan lihat, berapa banyak orang China-nya, berapa banyak orang Indonesia-nya. Sekarang sudah hampir 45 ribu pekerja di sana. China-nya mungkin tiga ribuan, lainnya orang Indonesia," katanya.

Luhut juga bercerita saat awal-awal pembangunan politeknik, banyak masyarakat lokal yang tidak lolos masuk karena tingkat pendidikan SMA yang kurang mumpuni. Akhirnya, kualitas SMA pun ikut diperbaiki. Politeknik pun menggunakan tenaga pengajar berkualitas.

"Banyak masalah yang tidak diketahui, tapi orang asik, ribut yang tidak perlu," ujar Luhut.

Baca Juga: Kebijakan Mendatangkan 500 TKA China di Tengah Pandemi Corona Sama Saja Mencederai Rakyat

Terkait rule of thumb investasi, selain harus mendidik dan membangun politeknik untuk melatih tenaga kerja lokal.

Luhut juga meminta investor menerapkan teknologi kelas satu yang ramah lingkungan, melakukan transfer teknologi, memberikan nilai tambah industri, serta menggunakan konsep kerja sama business to business.
 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x