JAKARTA, KOMPAS.TV - Perkembangan kasus tewasnya Editor Metro TV, Yodi Prabowo berkembang ke arah yang mengejutkan.
Yodi yang ditemukan tak bernyawa di pinggir jalan tol JORR Ulujami, 10 Juli lalu diduga melakukan bunuh diri.
Hal itu diungkapkan oleh Polda Metro Jaya, Tubagus Ade Hidayat, pada keterangan pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu (25/7/2020).
Baca Juga: Dari Bukti dan Analisis, Editor Metro TV Diduga Bunuh Diri
Ade mengungkapkan dugaan Yodi mengalami depresi. Menurutnya, hal itu dilandasi masalah asamara yang tengah melanda korban.
Tapi dia tak menutup kemungkinan lain. Menurut pakar kesehatan jiwa, dokter Nova Riyanti Yusuf ada banyak penyebab orang ingin bunuh diri.
“Intinya penyebab bunuh diri untuk setiap orang sangat multifaktorial,” ujarnya kepada Kompas TV.
Nova mengungkapkan ada tiga faktor yang mempengaruhi keinginan seserang untuk melakukan bunuh diri.
Baca Juga: Polda Metro Jaya Rilis Hasil Pemeriksaan Saksi Kasus Editor Metro TV
“Bunuh diri itu dipengaruhi faktor risiko, faktor proteksi dan faktor warning sign,” katanya.
Nova mengatakan faktor risiko merupakan hal-hal yang membuat seseorang mempunyai ide untuk melakukan bunuh diri di kemudian hari.
Bunuh diri karena masalah asmara masuk ke dalam faktor risiko ini.
Sedangkan faktor proteksi, adalah yang mencegah seseorang untuk melakukan bunuh diri.
Baca Juga: Pengakuan Ibunda Editor Metro TV Yodi Prabowo: Kesal Anaknya Disebut Bunuh Diri, Banyak Luka Tusuk
Sementara itu, warning sign merupakan petunjuk-petunjuk yang muncul saat seseorang ingin mengakhiri hidup.
Salah satu contoh dari warning sign ini adalah saat vokalis Linkin Park, Chester Bennington bunuh diri pada 2017.
Sebelum melakukannya, Chester seperti memberikan petunjuk pada konser-konser terakhirnya, dimana dia menangis kepada penonton seperti akan melakukan perpisahan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.