JAKARTA, KOMPAS.TV - Lolos verifikasi program organisasi penggerak Dirjen guru dan tenaga kependidikan Kemendikbud, Majelis pendidikan dasar dan menengah pimpinan pusat Muhammadiyah justru mundur dari keikutsertaan.
Muhammadiyah menilai kriteria pemilihan 183 proposal organisasi yang lolos ini tidak transparan.
Ketua majelis pendidikan dasar dan menengah pimpinan pusat Muhammadiyah Kasiyarno ucapkan mengapresiasi program organisasi penggerak untuk memperbaiki mutu pendidikan di Indonesia.
Berdasarkan komunikasi dengan cabang pendidikan di daerah-daerah mempertanyakan legalitas, kantor, staff hingga laporan keuangan pihak yang lolos program dengan anggaran hampir 600 miliar rupiah ini.
"dari nama-nama itu kita bisa menyatakan adalah beberapa yang tidak berkompeten, kantor saja tidak punya,"ujar Kasiyarno
Muhammadiyah juga menyesali adanya lembaga CSR yang sepatutnya membantu dana pendidikan justru mendapat bantuan dari pemerintah.
Majelis pendidikan dasar dan menengah pimpinan pusat Muhammadiyah mundur dan meminta Kemendikbud meninjau kembali surat tersebut.
"daripada kita kedepannya kita kena awunya (imbasnya) ya, sudah lebih baik kita mengundurkan diri saja," ujar Kasiyarno
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.