ATHENA, KOMPAS.TV - Pemerintahan Yunani menegaskan bakal melakukan segala cara untuk menentang perubahan fungsi Hagia Sophia.
Mereka pun berencana untuk bekerja sama dengan Siprus untuk memberikan tekanan pada pemerintah Turki.
Hal itu diungkapkan oleh Presiden Yunani, Katerina Sakellaropoulou, Senin (21/7/2020) waktu setempat.
Baca Juga: Hagia Sophia Jelang Salat Jumat Perdana, Simbol-Simbol Kristen Akan Ditutupi Tirai
“Atas sikap ilegal Turki, kami akan mengajukan kerjasa sama dan koordinasi secara konstan antara Yunani dan Siprus,” tuturnya dikutip dari Greek Reporter.
“Melawan aksi yang membahayakan perdamaian dan stabilitas, Yunani dan Siprus akan memperkuat kerja sama regional, untuk berkontribusi secara cermat pada pembangunan dan kemakmuran wilayah yang lebih besar,” tambahnya.
Yunani dan Siprus memang menjadi negara yang paling vokal untuk menentang perubahan Hagia Sophia menjadi masjid.
Baca Juga: Polemik Hagia Sophia Jadi Masjid, Jubir Rusia: Ini Untungkan Wisatawan
Pasalnya, Yunani yang memiliki penganut Kristen Ortodoks cukup banyak menegaskan perubahan itu menyakiti masyarakat Kristen di dunia.
Hagia Sophia awalnya memang dibangun sebagai Gereja Kristen Ortodoks pada abad keenam.
Namun, pada masa Kesultanan Ottoman, Hagia Sophia difungsikan sebagai masjid.
Baca Juga: Hagia Sophia Jadi Masjid, Malaysia: Negara Islamophobia Tak Boleh Protes
Baru di era Mustafa Kemal Ataturk, Hagia Sophia digunakan sebagai museum pada 1934.
Tetapi, pengadilan Turki mencabut dekret museum pada bangunan bersejarah tersebut, Jumat (10/7/2020) waktu setempat.
Hal itu yang kemudian membuat Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan meresmikan Hagia Sophia sebagai masjid.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.