LUWU UTARA, KOMPAS.TV - Banjir bandang yang merusak ratusan rumah di enam kecamatan Luwu Utara diduga disebabkan pembalakan liar. Walhi mencatat ada 3 perusahaan sawit yang melakukan pembukaan lahan hingga puluhan ribu hektar di lokasi banjir.
Banjir bandang akibat meluapnya 3 sungai di Luwu utara yakni Sungai Rongkong, Sungai Meli, dan Sungai Masamba. Selain karena curah hujan, ada dugaan akibat pembalakan liar.
Meski demikian, dari hasil pemeriksaan polisi belum menemukan adanya dugaan pembalakan liar hutan yang menyebabkan banjir bandang di Luwu Utara. Namun polisi akan menindak tegas oknum yang memang terbukti melakukan pembalakan liar di Luwu Utara.
Sebelumnya, organisasi lingkungan hidup, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia atau Walhi menilai banjir bandang yang terjadi di Luwu Utara salah satunya disebabkan oleh alih fungsi hutan menjadi perkebunan kelapa sawit dan tambang.
Walhi melihat banyak material kayu yang ditebang hingga ke akarnya terseret banjir. Walhi mencatat ada 3 perusahaan sawit yang melakukan pembukaan lahan hingga puluhan ribu hektar di lokasi banjir saat ini. Diketahui banjir bandang di Luwu Utara telah merusak lebih dari 4.000 rumah dan menewaskan puluhan orang.
Baca Juga: Situasi Memprihatinkan Pengungsi Banjir Bandang Luwu Utara
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.