JAKARTA, KOMPASTV – Pemerintah akan melakukan pelacakan agresif untuk menekan penyakit Tuberkolosis (TBC).
Presiden Joko Widodo menjelaskan pelacakan yang dilakukan dalam penanganan Covid-19 dapat dilakukan untuk menekan angka penyebaran penyakit TBC.
Ia mengingatkan bahwa Indonesia masuk ranking ke tiga penderita TBC tertinggi di dunia setelah India dan China.
Baca Juga: 11 Orang Meninggal Per Jam, TBC Lebih "Membunuh" dari Corona di Indonesia
TBC juga salah satu dari 10 penyakit menular yang menyebabkan kematian terbanyak di dunia lebih besar dibanding HIV AIDS tiap tahunnya.
Untuk itu Presiden Joko Widodo menarget pada 2030 mendatang Indonesia harus bebas dari TBC. Dalam mewujudkannya, pemerintah akan melakukan proses tracing seperti yang dilakukan dalam menekan penyebaran Covid-19.
“Kita mungkin nebeng Covid-19 ini, kita juga lacak yang TBC dan kita harus tahu ada 845 ribu penduduk penderita TBC dan yang ternotifikasi baru 562 ribu. Sehingga yang belum terlaporkan masih kurang lebih 33 persen ini hati-hati,” ujar Presiden Jokowi dalam pengantar Ratas Percepatan Eliminasi TBC di Istana Merdeka, Selasa (21/7/2020).
Selain meminta melakukan pelacakan, obat serta penanganan pasien TBC sampai sembuh tak luput dari perhatian Presiden Jokowi.
Baca Juga: Jokowi Tunjuk Erick Thohir Koordinasikan Gugus Tugas Pemulihan Ekonomi
Presiden tak keberatan jika nantinya perlu mengeluarkan Perpres atau Permen agar penularan TBC di Indonesia dapat ditekan.
“Prinsip kita sejak awal segera temukan, obati itu yang dilakukan seperti yang kita kerjakan pada Covid-19 ini. Saya kira kita copy (penanganan Covid-19) untuk TBC yang jelas juga menjadi concern kita untuk menyelesaikan,” ujar Presiden Jokowi.
Di sisi lain, Presiden Jokowi juga meminta upaya pencegahan, upaya preventif dan promotif untuk mengatasi TBC harus lintas sector. Temasuk dari sisi infrastruktur, semuanya harus dikerjakan.
Seperti memperhatikan tempat tinggal rumah lembab tanpa cahaya matahari, kurang ventilasi terutama tempat-tempat padat, kepadatan lingkungan yang sangat berpengaruh terhadap penularan TBC antar individu.
Baca Juga: Menkes Terawan Ganti Istilah ODP, PDP dan OTG Corona, Berikut Penjelasannya
“Sehingga ini bukan hanya di Kementerian Kesehatan, di Kementerian Sosial tapi juga Kementerian PUPR juga harus dilibatkan dalam pengurangan TBC ini,” pungkas Presiden Jokowi.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.