JAKARTA, KOMPASTV – TNI Angkatan Darat menggandeng Universitas Airlangga Surabaya (Unair), Badan Intelijen Negara (BIN) dalam penanganan kasus pasien positif Covid-19 di Sekolah Calon Perwira (Secapa) TNI AD di Bandung.
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa menjelaskan para siswa calon perwira yang positif Covid-19 di Secapa TNI AD Bandung akan diberikan kombinasi obat hasil pengembangan Unair, BIN, dan TNI AD.
Menurut Andika, pemberian obat kepada siswa calon perwira sudah dilakukan oleh tim uji klinis anti Covid-19 dari Unair, BIN dan TNI AD pada Rabu pagi tadi.
Baca Juga: RK: Wilayah Secapa AD Masuk Zona Merah
“Pemberian kombinasi obat ini sesuai dengan protokol Pedoman Pelaksanaan Uji Klinis dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM),” ujar Andika, Rabu (15/7/2020). Dikutip dari Antara.
Andika menambahkan saat ini pasien positif Covid-19 yang masuk dalam klaster Secapa TNI AD Bandung sudah berkurang karena beberapa pasien sudah dinyatakan sembuh.
Selain itu, sambung Andika, dari hasil laboratorium polymerase chain reaction (PCR) kedua terhadap siswa calon perwira di Secapa TNI AD hingga Rabu pagi ada 116 pasien lagi yang dinyatakan negatif.
"Jadi, dari total 1.307 pasien positif Covid-19 di Secapa AD pada pagi hari sudah berkurang 281 orang menjadi tinggal 1.026 orang," ujar Andika.
Baca Juga: Kronologi Awal Mula Covid-19 di Secapa AD, KSAD Andika Perkasa: Berawal dari Ketidaksengajaan
Secapa TNI AD di Jalan Hegarmanah, Kota Bandung yang menjadi klaster baru Covid-19 di Jawa Barat ini berawal dari diawali dari ketidaksengajaan dua prajurit siswa calon perwira yang berobat ke Rumah Sakit Dustira.
Saat dilakukan tes swab di RS mlik TNI AD di Kota Cimahi itu, keduanya dinyatakan positif.
Salah satu prajurit AD datang ke RS Dustira karena keluhan bisul yang membuat demam lantaran ada infeksi, sementara prajurit lain mengeluhkan masalah tulang belakang.
Baca Juga: Kunjungi Secapa, KSAD Tanyakan Kondisi Anggota Pasca Positif Corona
Hari itu juga saya bantu alat rapid test dari Jakarta sejumlah 1.250 karena jumlah siswa Secapa adalah 1.198, tapi ada pertimbangan ada pelatih maka akhirnya kita kirim 1.400 (alat rapid test). Ternyata ada 187 anggota yang reaktif,” ujar Andika Sabtu (11/7/2020).
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.