MYANMAR, KOMPAS.TV - Di tengah berkembangnya fashion modern di dunia, penduduk Myanmar memilih tetap menggunakan pakaian sederhana yang unik.
Jika berkunjung ke Myanmar, baik mantan ibu kota negara, Yangon, ataupun kota lain, kamu akan melihat penduduk Myanmar berpakaian dengan style hampir sama.
Hal itu terlihat baik pada wanita maupun pria di hampir segala penjuru. Mereka menggunakan bawahan berupa sarung yang disebut longyi.
Baca Juga: Pesona Danau Inle di Myanmar: Atraksi Unik Nelayan Hingga Rumah Terapung
Longyi digunakan sebagai outfit sehari-hari dan dipadupadankan dengan atasan berupa kaos maupun kemeja.
Orang Myanmar terlihat nyaman mengenakan longyi, baik berjalan kaki, naik motor, hingga angkutan umum. Bahkan, mereka tak canggung menggunakan longyi saat bekerja maupun sekadar santai.
Di Myanmar, longyi yang digunakan oleh laki-laki disebut paso dan untuk perempuan disebut htamein.
Untuk wanita Myanmar, selain pakaian yang sederhana, mereka juga menggunakan make-up tradisional bernama bedak thanaka.
Thanaka adalah bedak berbahan alami yang terbuat dari batang kayu pohon thanaka yang dicampur air dan digerus. Hasilnya berupa cairan krim untuk digunakan di wajah.
Baca Juga: Leher Panjang, Rahasia Cantik Wanita Suku Kayan di Myanmar
Thanaka sendiri berfungsi untuk mempercantik sekaligus melindungi kulit dari sengatan sinar matahari. Maklum, cuaca yang ekstrem di Myanmar membuat matahari pada siang hari bersinar sangat terik.
Lucunya, bedak ini pun digunakan tidak merata sehingga terlihat cemong di beberapa bagian wajah. Kalau di Indonesia, mereka terlihat seperti anak kecil yang baru selesai mandi dan dibubuhi bedak oleh ibunya. Kesederhanaan begitu kentalnya membalut Myanmar.
Suasana di Myanmar membuat pengunjung yang datang merasa ada di pedesaan yang jauh dari gemerlap hidup perkotaan. Hal itu termasuk ketika mengunjungi kota yang paling terkenal sekalipun, Yangon.
#Myanmar #AdatMyanmar #Thanaka
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.