JAKARTA, KOMPAS.TV - Ramainya polemik penularan Covid-19 melalui udara (aeorosol) dijawab oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.
Tim Gugus Tugas menghadirkan anggota tim pakar untuk menjelaskan polemik penularan Covid-19 melalui udara, dalam diskusi yang ditayangkan secara virtual melalui media sosial, Jumat (10/7/2020).
Dalam diskusi, I Gusti Ngurah Kade Mahardika selaku Anggota Tim Pakar Medis Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 tidak menyangkal kemungkinan atau peluang Covid-19 bisa menular melalui udara.
"Virus ini sedari awal memang berpeluang terjadi melalui aeorosol. Ini bukan hal baru, dan seharusnya tidak membuat kita panik," kata Mahardika yang juga Guru Besar FKH Universitas Udayana.
Baca Juga: Klaster Baru Covid 19 di Babel/ 13 orang terpapar dari tenaga medis
Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO), lanjut dia, sedari awal juga tidak pernah mengatakan tidak ada kemungkinan penularan Covid-19 melalui udara.
Namun penularan melalui udara ini akan sangat efektif jika berada di dalam ruangan tertutup, dingin, lembab, dan tanpa sirkulasi.
Hal ini pun dibenarkan oleh Budiman Bela, Anggota Tim Pakar Medis Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Sebaliknya, kata Budiman, virus Covid-19 akan tidak tahan berada di alam terbuka dan panas.
"Dalam keadaan dingin dan lembab, virusnya tahan. Kalau cuaca panas dan kering, virusnya jadi tidak tahan," katanya.
Baca Juga: Layak Dibaca, Buku Panduan Hadapi Pandemi Covid-19 di Laut Indonesia Karya Kepala Bakamla dan BNPB
Untuk mengantisipasi terkena penularan melalui udara, terutama di dalam ruangan tertutup, Budiman menegaskan untuk menerapkan protokol kesehatan yang telah ada.
"Betul untuk di tempat tertutup berpotensi untuk menular juga. Namun jika berada di tempat tertutup kita menjaga jarak dan memakai masker maka kemungkinan untuk menular itu menjadi kecil," terangnya.
Di samping untuk mencegah mendapatkan penularan, pemakaian masker juga untuk mencegah potensi menularkan. "Mengapa, karena semua aktivitas yang berpotensi menularkan virus, seperti berbicara, batuk, cipratannya akan tertampung oleh masker."
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.