Misleading Micro Droplet, Ini Penjelasan Detail soal Virus yang Melayang di Udara

JAKARTA, KOMPAS.TV - Sebuah pernyataan soal micro droplet kian berkembang dan akan menimbulkan salah tafsir jika tidak diluruskan. 

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto sesaat sebelum menutup konferensi pers data terkini penanganan Covid-19, Kamis (9/7/2020) kemarin menegaskan adanya ancaman penularan virus corona soal dengan mikro droplet.

Achmad Yurianto menegaskan kembali protokol kesehatan yang perlu diterapkan masyarakat untuk menghindari penularan virus corona.

Ditegaskannya, penularan Covid-19 disebabkan dari air liur atau droplet orang yang sudah terkena Covid-19 sebelumnya. Diketahui, terdapat droplet berukuran kecil yang disebut micro droplet.

"Maka micro droplet ini akan melayang-layang dalam waktu yang relatif lama, terutama dalam ruangan tertutup dengan ventilasi yang cukup baik. Maka dari itu gunakan masker," tegas Yuri dalam video di menit sekitar 7.30.

Pernyataan Achmad Yurianto memang ada benarnya jika di ruangan tertutup, namun dirasa kurang lengkap penyampaiannya jika tidak membahas bagaimana jika berada di luar ruangan?

Dokter spesialis paru dr. Erlang Samoedro, Sp.P. menjelaskan bahwa mikro droplet akan mati jika Anda berada dalam udara bebas dan terpapar cukup sinar matahari yang baik.

"Micro droplet itu berarti kalo droplet kan ukuranya 5 mikron, kalau mikro droplet lebih kecil dari 5 mikron. Nah karena lebih kecil lagi, maka lebih ringan dan bisa melayang di udara. Inilah yang jadi masalah bila ada diruangan tertutup karena bisa menyebar jauh dan bertahan di ruangan tertutup lebih lama. Kalau di udara terbuka virus mati terkena sinar matahari," tukasnya kepada KompasTV, Jumat (10/7/2020).

Lantas apakah cukup dengan menggunakan masker kain? Sementara ukuran partikel micro droplet saja dibawah 5 mikron. 

"Masker respirator, misal n95," tegasnya singkat.