JAKARTA, KOMPAS.TV - Kasus baru Covid-19 bertambah angkanya mencapai 2.567 pada hari ini, Kamis (9/7/2020).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menanggapi penambahan kasus baru Covid-19 yang dilaporkan mencapai 2.567 kasus itu.
Baca Juga: Rekor Baru Kasus Harian, 1.853 Konfirmasi Positif!
Presiden Jokowi menilai penambahan ini harus menjadi kewaspadaan bagi semua pihak.
"Perlu saya ingatkan, ini sudah lampu merah lagi. Hari ini secara nasional kasus positif ini tinggi sekali, 2.657," ujar Presiden Jokowi di Kantor Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kalimantan Tengah, yang disiarkan di YouTube Sekretariat Presiden, Kamis.
Jokowi menegaskan, sebaran kasus Covid-19 di seluruh Tanah Air sangat tergantung dengan bagaimana pemerintah daerah mengendalikannya.
Oleh sebab itu, Jokowi mengingatkan, Gugus Tugas di Kalimantan Tengah untuk bekerja secara maksimal.
"Tadi baru saja lima menit yang lalu saya mendapatkan laporan bahwa di sini yang positif 1.093. Memang masih pada angka kecil. Dalam perawatan 393 dan sembuh di angkat 634. Meninggal 66," tutur Jokowi.
Namun, jika angka yang masih kecil ini tidak dikendalikan dengan baik, maka angkanya bisa bertambah banyak.
"Ini jangan dianggap enteng. bisa menyebar kemana-mana," kata Jokowi.
Presiden Jokowi dalam kesempatan itu sekaligus mengingatkan bahwa pandemi ini tak hanya berdampak pada kesehatan, namun juga ekonomi.
Presiden Jokowi meminta sektor ekonomi ini juga tak dilupakan.
Baca Juga: 37 Ibu Hamil di Banjarmasin Reaktif Rapid Test, Berisiko Terpapar Covid-19
"Sisi kesehatan memang sangat penting. Sisi ekonomi juga sangat penting. Dua- duanya tidak bisa dilepas satu dengan yang lain," kata Jokowi, menegaskan.
Sebelumnya diberitakan, pemerintah pada Kamis ini melaporkan ada penambahan 2.657 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.
Hal itu membuat jumlah kasus positif Covid-19 menjadi 70.736 kasus.
Penambahan hari ini melonjak dua kali lipat dari laporan-laporan sebelumnya yang hanya di kisaran seribu kasus.
Meski demikian, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Cirus Corona Achmad Yurianto meminta masyarakat tidak perlu panik atas lonjakan kasus ini.
Pasalnya, lonjakan berasal dari klaster Sekolah Calon Perwira TNI Angkatan Darat di Bandung yang sudah kini sudah dikarantina.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.