KOMPAS.TV - Pemerintah Rusia mengungkapkan keberatan mereka mengenai rencana Pemerintah Turki menjadikan Hagia Sophia menjadi Masjid.
Selain itu, Gereja Orthodoks Rusia juga menentang pengalihfungsian Hagia Sophia yang kini digunakan sebagai museum.
Sebelumnya, Pemerintah Amerika Serikat (AS) serta Yunani juga mengungkapkan keberatan mereka.
Baca Juga: Bertambah 24.000 Kasus, India Lewati Rusia untuk Jadi Negara Ketiga Positif Covid-19 Terbanyak
Pemerintah Turki saat ini memang berencana memfungsikan Hagia Sophia sebagai masjid.
Namun, pengadilan Turki tengah menunda keputusannya terkait status Hagia Sophia, mengingat terbelahnya suara masyarakat.
Kepala Gereja Orthodoks usia, Patriarch Kirill mengungkapkan Hagia Sophia adalah monumen hebat dari budaya Kristen.
“Ancaman kepada Hagia Sophia merupakan ancaman kepada masyarakat Kristen, dan begitu juga untuk sejarah dan spiritualisme kami,” ujarnya dikutip Arab News.
“Hingga hari ini, untuk setiap penganut Orthodoks Rusia, Hagia Sophia adalah kuil pemujaan yang hebat untuk umat Kristen,” tambahnya.
Baca Juga: AS Akan Blokir Media Sosial China, Termasuk TikTok
Sementara itu, Juru Bicara Rusia, Dmitry Peskov menegaskan hal itu memang masalah dalam negeri Turki, namun dia berharap status Hagia Sophia sebagai peninggalan sejarah dunia juga ikut dipikirkan.
Hagia Sophia dibangun pada abad keenam pada masa kekaisaran Byzantium pada abad keenam sebagai gereja.
Namun pada 1453, Kesultanan Ottoman mengubahnya menjadi masjid. Baru pada era Presiden Mustapha Kemal Attaturk, Hagia Sophia menjadi diubah fungsinya menjadi museum.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.