KOMPAS.TV - Polemik mengenai jadi atau tidaknya bangunan bersejarah di Turki Hagia Sophia untuk difungsikan sebagai Masjid terus berlanjut.
Selain Amerika Serikat, Yunani juga mengungkapkan penolakannya jika bangunan tersebut menjadi Masjid dan berharap tetap dijadikan sebagai museum.
Menurut Juru Bicara Pemerintah Yunani, Stelios Petsas, jika Hagia Sophia kembali dijadikan masjd akan menimbulkan ketegangan antara umat Kristen dunia dengan Turki.
Baca Juga: Menlu AS Tolak Hagia Sophia Jadi Masjid, Pemerintah Turki: Tak Usah Ikut Campur
“Hagia Sophia adalah sebuah monumen peninggalan di dunia. Banyak negara, termasuk intervensi dari Pemerintah AS, yang meminta Tuki untuk tak membuat sebuah keresahan emosional yang besar,” ujarnya dikutip dari Greek City Times.
Menanggapi pernyataan Petsas, Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu menegaskan Yunani tak memiliki kapasitas apa pun mengenai bangunan yang ada di teritori Turki.
“Apa yang kami lakukan di negara kami dengan properti yang ada di sini, semua terserah kami,” tutur Cavusoglu kepada 24 TV.
Sementara itu, Pengadilan Turki memutuskan untuk menunda keputusan atas perubahan status bangunan tersebut hingga 15 hari ke depan.
Baca Juga: Bentrokan Migran dengan Aparat Terjadi di Yunani
Hagia Sophia yang dibangun sekitar 1.500 tahun lalu awalnya merupakan Gereja ketika Turki masih berada dalam kekuasaan Kekaisaran Byzantium.
Namun, ketika Kesultanan Ottoman mendudukinya bangunan itu pun diubah menjadi Masjid.
Ketika Turki menjadi negara Republik Sekuler, Hagia Sophia dijadikan sebagai museum.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.