PROBOLINGGO, KOMPAS.TV – Pelaku wisata di kawasan Gunung Bromo Probolinggo Jawa Timur mulai adaptasi kebiasaan baru atau new normal. Mereka telah membiasakan diri dengan protokol kesehatan sembari menunggu wisata Gunung Bromo dibuka kembali.
Pelaku wisata tersebut adalah masyarakat Suku Tengger, yang tinggal di kawasan Gunung Bromo Probolinggo.
Mereka selama ini terdampak Covid-19, karena wisata Gunung Bromo ditutup sejak bulan April.
Kini mereka bersiap menyambut tatanan baru dengan penyesuaian tehadap disiplin protokol kesehatan, seperti memeriksa suhu tubuh pengunjung yang baru tiba di terminal wisata Bromo dan mewajibkan pengunjung cuci tangan dan mengenakan masker.
Mereka juga memodifikasi jeep atau alat transportasi khas Bromo agar sesuai protokol kesehatan. Jeep Bromo yang biasanya mengangkut 6 orang penumpang, kini hanya diperuntukkan untuk 3 orang penumpang. Setiap penumpang juga dibatasi dengan bilik atau sekat plastik.
Salah satu pelaku wisata, Digdoyo Jamaludin menjelaskan bahwa untuk tarif jasa transportasi di Bromo, seperti jeep, kuda dan ojek motor, tidak berubah atau sama seperti sebelumnya.
Baca Juga: 3 Bulan Wisata Gunung Bromo Tutup, Ekonomi Warga Lumpuh
Sejumlah pengunjung mendukung penerapan protokol kesehatan tersebut dan berharap wisata Bromo segera dibuka. Karena selama ini mereka tidak bisa masuk ke lautan pasir dan hanya menikmati Bromo dari pemukiman warga.
Baca Juga: Wisata Gunung Bromo Akan Dibuka Agustus Secara Bertahap
Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BBTNBTS) sekalu pengelola wisata masih menutup wisata Bromo sejak pemerintah menyatakan darurat pandemi virus corona.
#PelakuWisata #NormalBaru #GunungBromo
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.