KOMPAS.TV - Arab Saudi mengecam campur tangan Iran dalam mendukung milis Houthi di Yaman yang telah menyabotase fasilitas instalasi minyak milik mereka.
Arab Saudi telah mendapat laporan mengenai bukti-bukti yang menunjukkan keterlibatan Iran dengan memberi dukungan kepada milisi Houthi di Yaman, dalam tindakan tersebut.
Tahun lalu milisi Houthi mengaku bertanggung jawab atas penyerangan instalasi minyak milik perusahaan Arab Saudi, Aramco.
Baca Juga: Terkini! Ibadah Haji Tak Jadi Dibatalkan, Arab Saudi Masih Batasi Jemaah
Mereka pun menegaskan telah memberikan bukti-bukti tersebut kepada Dewan Keamanan PBB, yang berupa puing-puing drone dan rudal jelajah.
Dalam rilisnya, Kedutaan Besar Arab Saudi untuk Indonesia menegaskan negaranya sudah bersiap untuk menghadapi ancaman Iran.
“Pemerintah Arab Saudi memiliki kemampuan untuk mempertahankan infrastrukturnya, dan telah menerapkan sejumlah teknolongi canggih untuk menemukan sumber senjata dan rudal yang menargetkan instalasi minyaknya,” bunyi pernyataan mereka.
Menurut pihak Arab Saudi, tindakan penyerangan ke instalasi minyak bakal menimbulkan kerugian dan berpengaruh terhadap stabilitas ekonomi global.
Mereka menjelaskan serangan tersebut tidak hanya menargetkan Arab Saudi saja, tetapi juga komunitas internasional dan ekonomi global.
Baca Juga: Arab Saudi Batasi Ibadah Haji 2020, Ini Tanggapan PBNU
Serangan itu bakal menyebabkan produksi minyak mengalami penurunan sebesar 50 persen atau setara dengan 5,7 juta barel per hari.
Arab Saudi pun mengajak masyarakat internasional dan kalangan PBB untuk berpartisipasi dalam penyelidikan, serta mencari kebenaran yang terjadi dan mengklarifikasinya dengan bukti-bukti.
Pihak Arab Saudi juga menegaskan akan sangat serius mengamankan jalur laut internasional, serta instalasi-instalasi minyak demi perdamaian dan keamanan intenasional.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.