Kompas TV bisnis bumn

Anggota DPR Usir Bos Inalum: Kurang Ajar Anda, Kalau Enggak Senang, Keluar!

Kompas.tv - 30 Juni 2020, 18:58 WIB
anggota-dpr-usir-bos-inalum-kurang-ajar-anda-kalau-enggak-senang-keluar
Ilustrasi Rapat Dengar Pendapat (RDP) Anggota DPR dengan Inalum. (Sumber: KOMPAS TV)
Penulis : Tito Dirhantoro

JAKARTA, KOMPAS TV - Anggota Komisi VII DPR RI, Muhammad Nasir, terlibat perdebatan panas dengan Direktur Utama PT Inalum (Persero) atau MIND ID, Orias Petrus Moedak.

Perdebatan tersebut terjadi saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi VII DPR RI dan holding BUMN tambang, Selasa (30/6). 

Sejak awal Muhammad Nasir memang kerap melakukan interupsi ketika Orias Petrus Moedak menjawab pertanyaan anggota DPR yang lain. Buntutnya, politikus Partai Demokrat itu meminta bos Inalum keluar dari ruang rapat.

Baca Juga: Inalum Sudah Hitung Laba Freeport Turun

Perdebatan panas itu bermula ketika Orias menjelaskan mengenai refinancing terkait utang Inalum sebagai salah satu strategi pendanaan setelah mengambil alih PT Freeport Indonesia. 

Refinancing dilalukan dengan cara menerbitkan obligasi global sebesar 2,5 miliar dollar atau setara Rp37,5 triliun dengan catatan kurs sebesar Rp15.000.

Menurut Orias, dana tersebut akan digunakan untuk membayar utang yang telah jatuh tempo sebesar 1 miliar dollar. 

Adapun sisanya akan digunakan untuk mengakuisisi saham PT Vale Indonesia. Juga membantu membayar pinjaman anak usaha holding lainnya.

Baca Juga: Untung Rugi Obligasi Global Bagi Inalum, Apa Saja kah?

Ketika mendengar penjelasan Orias, Nasir merasa tidak puas. Nasir kemudian kembali bertanya kepada Orias soal skema refinancing dan jaminan atas pinjaman yang diperoleh perusahaan pelat merah tersebut.

Orias menyebut tidak ada jaminannya. Pasalnya, baik pemberi pinjaman maupun Inalum percaya pinjaman tersebut dapat dilunasi.

Mendapat jawaban itu, Nasir kembali tak puas. Ia mengaku khawatir tiga perusahaan lain akan menjadi korban.

Artinya, perusahaan yang ada di holding BUMN tambang hanya akan menjadi sapi perah untuk membayar utang-utang Inalum. 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x