Merindukan Anak Didik Mereka, Tangisan Guru Pecah Saat Momen Wisuda Online

DEPOK, KOMPAS.TV - Di tengah pandemi corona, sejumlah kebiasaan lama berubah.

Termasuk di antaranya, momen wisuda atau acara kelulusan.

Tak lagi menggelar secara tatap muka langsung, sejumlah sekolah kini menggelarnya secara daring, atau "online".

Meski kebiasaan lama diubah jadi cara baru, namun rasa tampaknya akan selalu sama.

Setidaknya itulah yang dirasakan Farras, seorang guru di taman kanak-kanak Al-Azhar 45 Grand Depok City, Jawa Barat.

Air matanya tertumpah, kala harus bertemu para siswanya secara "online" di momen kelulusan mereka.

Farras mengaku merindukan langsung canda tawa, dan peluk hangat para siswa yang biasa menyapa kesehariannya sebagai guru, sebelum pandemi corona terjadi.

Kerinduan, hal ini juga dirasakan Ghaizan Atallah, kala mengikuti wisuda "online" sekolahnya.

Ia rindu bertemu dengan para guru, dan teman-temannya.

Bisa bernyanyi bersama teman-teman, dan gurunya di acara kelulusannya, jadi hiburan tersendiri baginya.

Sementara itu, bagi para orang tua siswa, meski kecewa acara kelulusan anaknya tak bisa digelar secara langsung.

Namun wisuda "online" dinilai jadi cara yang paling aman untuk mencegah penyebaran covid-19.

Sebelumnya, untuk mencegah penyebaran covid-19, pemerintah menghentikan kegiatan belajar di sekolah sejak Maret lalu.

Pembukaan sekolah akan dilakukan bertahap pada zona hijau penyebaran covid-19.

Dengan taman kanak-kanak, dan sekolah dasar menjadi yang paling belakangan untuk dibuka kembali.