KOMPAS.TV - Donald Trump mencoba membangkitkan kembali momentumnya jelang pemilihan presiden Amerika Serikat, November mendatang.
Namun kampanye Trump di Tulsa pada Sabtu pekan lalu ternyata tidak berjalan sesuai ekspektasi ketika jumlah peserta yang datang tidak mencapai target.
Gagal di Tulsa, Trump pun mengalihkan fokusnya ke Arizona.
Kantung suara penting bagi Trump sekaligus salah satu titik virus corona terparah di Amerika Serikat.
Tembok perbatasan Amerika dan Meksiko menjadi amunisi Trump untuk menggaet dukungan, sama seperti kampanye-nya dulu.
Dalam kunjungannya pada hari Selasa, Trump ingin meyakinkan warga Arizona bahwa tembok tersebut berhasil mengamankan mereka dari imigran gelap maupun penularan virus corona.
Trump berjanji, pembangunan 724 kilometer tembok pembatas akan rampung sebelum akhir tahun.
"Dengan menggunakan kewenangan kesehatan masyarakat kami, kami mencegah bencana virus corona di perbatasan selatan dan menghentikan penyelundupan manusia. Kami mengirim mereka kembali. Di masa lalu, butuh waktu bertahun-tahun untuk mengembalikan mereka. Tanpa langkah-langkah kesehatan, perbatasan selatan akan menjadi pusat penularan virus," kata Donald Trump.
Donald Trump tetap ngotot menggelar kampanye di tengah pandemi virus corona.
Padahal sejumlah pihak telah mendesak Trump untuk menunda kampanye karena khawatir pengumpulan massa bisa meningkatkan risiko penularan virus corona yang masih menyebar di negara itu.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.