JAKARTA, KOMPAS TV - Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus, mengungkapkan awal mula perseteruan Jhon Kei dan pamannya Nus Kei terkait persoalan tanah.
Yusri mengatakan, awalnya John Kei meminta tolong kepada Nus Kei untuk mengurusi penjualan tanah yang berada di Ambon, Maluku.
Ketika itu, Jhon Kei terpaksa meminta tolong kepada pamannya itu karena dirinya masih mendekam di Lapas Permisan Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.
Baca Juga: Terkuak! Sebelum Penyerangan Nus Kei Kirim Pesan Whatsapp ke John Kei, Ini Isinya
"Ada perkara tanah yang saat itu memang John Kei minta tolong kepada Nus Kei untuk segera diuruskan, karena John Kei pada saat itu ada di Nusa Kambangan," kata Yusri di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (24/6/2020).
Setelah keluar dari penjara karena bebas bersyarat, John Kei mendapat kabar: uang hasil penjualan tanah di Maluku telah cair.
Karena itu, Jhon Kei kemudian meminta jatah hasil penjualan tanah kepada Nus Kei. Namun, pamannya mengaku belum menerima uang hasil penjualan tanah yang dimaksud.
"Si John Kei merasa dikhianati oleh Nus Kei dengan permasalahan yang ada. Menurut John Kei sudah dibayar, tapi menurut Nus Kei belum," ucap Yusri.
Baca Juga: Polisi Gelar Rekonstruksi Kasus John Kei di 5 Lokasi Hari Ini
Merasa dikhianati, Jhon Kei kemudian memerintahkan kepada anak buahnya untuk melakukan penyerangan kepada Nus Kei.
Tak hanya sekadar penyerangan, perintah Jhon Kei kepada anak buahnya jelas agar mereka juga menghabisi nyawa Nus Kei.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.