TANGERANG SELATAN, KOMPAS.TV -
Setelah penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST) di Desa Cikande, Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang, Mensos Juliari dan rombongan melanjutkan kunjungannya ke kota Tangerang Selatan (Tangsel). Kementerian Sosial membagikan Bantuan Khusus Presiden kepada 1.164 KPM terdampak covid-19, di Kelurahan Rawa Buntu, Kecamatan Serpong, Tangsel.
"Ini kunjungan saya ke Tangsel yang ketiga kali, untuk memastikan bahwa seluruh penyaluran bansos di Tangsel berjalan dengan baik. Dan juga yang menerima itu benar-benar yang terdampak," ucap Mensos Juliari, di Kelurahan Rawa Buntu, Selasa (23/0).
Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany mengucapkan terima kasih atas bantuan dan perhatian pemerintah pusat terhadap warga Kota Tangsel. Airin juga mengapresiasi Kementerian Sosial yang fleksibel dalam memberikan paket bantuan sosial dengan mengacu pada data terbaru dari Pemerintah Kota Tangsel.
Sementara, Wali Kota Airin menyampaikan, bahwa jumlah penerima bansos presiden di Tangsel sudah mencapai 100 ribu lebih Kepala Keluarga (KK).
"Pada kesempatan baik ini mewakili masyarakat Tangsel, saya berterima kasih kepada Pak Menteri. Kementerian Sosial tidak pernah kaku untuk data. Manakala ada yang terdampak di bulan ini diajukan dan di-ACC. Ini contohnya di sebelah ini terdampak. Baru kita masukkan data karena dia tidak ber-KTP Tangsel, tapi terdampak, kita usulkan dan direspons cepat oleh Pak Menteri," puji Airin.
Menanggapi persoalan data, Mensos Juliari menjelaskan bantuan sosial untuk masyarakat terdampak covid-19 di Tangsel dan daerah lain, berbasis pada data yang disampaikan oleh Dinas Sosial di daerah. Juliari menyerahkan sepenuhnya data penerima bansos kepada kepala daerah seperti yang sudah berlangsung sebelumya.
"Basic-nya memang daerah yang paling paham kondisinya. Siapa yang berhak menerima, kondisinya seperti apa, itu yang tahu pemerintah daerah. Kita hanya menganggarkan dan menyalurkan saja. Saya ucapkan terima kasih juga atas data-data yang akurat selama ini dari Pemkot Tangsel dan Pemprov Banten," tutur Mensos Juliari.
Menteri dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini menyampaikan, penyaluran bansos khusus presiden akan diperpanjang sampai Desember 2020 nanti. Alasannya, perpanjangan bansos khusus presiden karena Covid-19 dinilai masih berdampak ekonomi yang besar.
Ada yang sedikit berbeda pada penyalurannya, yaitu pada masa perpanjangan yang disebut Juliari sebagai penyaluran gelombang ke dua itu, bansos akan diberikan sebulan sekali dengan nilai sebesar Rp 300 ribu, selama periode Juli hingga Desember 2020.
"Diperpanjang sampai Desember. Ini tahap lima, nanti tahap enam, yang batch pertama. Nanti batch kedua Juli sampai Desember tapi setiap bulan sekali. Kalau sekarang kan setiap bulan dua kali ya, nanti setiap bulan sekali, lebih panjang frekuensinya."
Lebih lanjut, Mensos berharap penyaluran bansos kepada masyarakat terdampak covid-19 akan semakin baik, dengan diperpanjangnya masa penyaluran bansos ini.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.