JAKARTA, KOMPAS.TV - Seorang pesepeda menjadi korban begal di kawasan Panglima Polim, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, yang terekam kamera CCTV belakangan ini sempat viral di media sosial.
Kejadian pembegalan pesepeda ini terjadi pada Selasa (16/06/2020) sekitar pukul 22.30 WIB.
Pesepeda yang belakangan menjamur tentu harus juga mewaspadai bahaya kejahatan yang mulai mengintai pesepeda.
Kapolres Jakarta Selatan, Kombes Budi Sartono, menyebut jika kasus begal sering mengintai pengendara yang lengah dan dalam keadaan sepi.
"Khusus kejahatan 365 khususnya begal ini, bahwa rata-rata menyasar kepada korban yang memang lengah dan juga keadaan sepi," katanya.
Budi juga menambahkan sebelum trend sepeda ini menjamur, pelaku begal seringnya menyasar pengendara roda dua seperti motor.
Sementara anggota Komunitas Sepeda Bintaro Loop, Robertus Bugie Hartono, sekaligus pernah menjadi korban pembegalan pada tahun 2018 lalu membenarkan jika kondisi lengah dan bersepeda seorang diri rawan menjadi korban begal.
Bugie mengaku jika pembegalan sepeda ini sering terjadi.
Namun tak hanya kasus begal sepeda yang mencuat, harga-harga sepeda yang fantastis bagi komunitas sepeda ini mungkinkah jadi potensi begal untuk berani meluncurkan aksinya?
Bugie pun tak menampik akan hal tersebut, ia menilai bahwa begal akan mudah menjual sepeda dengan harga yang tinggi lantaran tak ada surat-surat kendaraan seperti pada sepeda motor.
"Beberapa sepeda itu harganya ya lumayan lah, nah mereka pikir ini lebih gampang, lebih cepet," katanya.
Lalu apa motif pelaku pembegalan ini kini menyasar pesepeda dan hal apa saja yang harus diwaspadai pesepeda dari perilaku kejahatan jalanan?
Simak pembahasan berikut bersama Kapolres Jakarta Selatan, Kombes Budi Sartono, dan anggota Komunitas Sepeda Bintaro Loop, Robertus Bugie Hartono.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.