KOMPAS.TV - Tensi semenanjung Korea yang semakin memanas, membuat Korea Utara memberikan ancaman kepada Korea Selatan.
Korut berencana menghujani negara tetangganya tersebut dengan selebaran anti-Korsel berskala besar.
Hal itu merupakan aksi balasan dari Korut, setelah sebelumnya para pengungsi di Korsel menyebarkan selebaran anti-Korut hingga melewati perbatasan.
Baca Juga: Menteri Unifikasi Korea Mundur usai Ketegangan antara Korsel dan Korut Meningkat
Kabarnya selebaran itu akan berisi gambar Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in yang diolesi punting rokok.
Menurut Kantor Berita Korut, KCNA selebaran tersebut disiapkan oleh para mahasiswa di Korut.
“Kemarahan masyarakat di seluruh negara ditanggapi dengan persiapan untuk mengirimkan seebaran bersala besar sebagai bentuh hukuman kepada pihak Korea Selatan,” bunyi pernyataan yang dilaporkan KCNA.
“Setiap aksi harus ditanggapi dengan reaksi yang sesuai. Hal itu dilakukan agar yang melakukan bisa tahu bagaimana menghinanya. Otoritas Korea Selatan akan menghadapi waktu yang menyulitkan,” tambahnya.
Baca Juga: Dianggap Adik Kim Jong Un Tak Berguna Lagi, Kantor Penghubung Korut-Korsel Diledakkan
Ketegangan di semenanjung Korea meningkat setelah Korut menghancurkan kantor penghubung kedua negara di Kaesong, Selasa (16/6/2020).
Sebelumnya, adik dari pimpinan Korut Kim Jong-un, Kim Yo-jong sempat mengancam bakal menghancurkan kantor unifikasi.
Menurutnya, kantor tersebut sudah tak berguna. Ketegangan tersebut juga berdampak pada mundurnya Menteri Unifikasi Korea, Kim Yeon-chul, Jumat (19/6/2020)..
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.