JAKARTA, KOMPAS.TV - Setelah temuan pedagang Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, yang positif covid-19, Pemprov DKI Jakarta, gencar melakukan tes usap atau swab test, di sejumlah pasar.
Petugas medis bahkan harus mendatangi satu per satu, para pedagang yang enggan mengikuti tes.
Baca Juga: Pasar Kebayoran Lama Siapkan Skema Baru, Pasca Ditutup Akibat Pedagang Positif Corona
Tim gugus tugas covid-19 Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan, menggelar tes usap atau swab test, kepada 100 pedagang Pasar Cipete.
Tes usap ini digelar untuk mencegah munculnya klaster covid-19 di wilayah pasar tradisional.
Pasar tradisional menjadi salah satu fokus, seiring banyaknya pedagang di ibu kota yang positif covid-19, usai menjalani "swab test".
Sampel swab test akan diuji di laboratorium, hasilnya akan diketahui selama 5 hingga 7 hari ke depan.
"Swab test" ini disambut baik para pedagang.
Berbeda dengan Pasar Cipete, Cilandak, Jakarta Selatan, pedagang di Pasar Baru, Jakarta Pusat, enggan mengikuti tes usap yang dilakukan Puskesmas Kecamatan Sawah Besar.
Keengganan ini disesalkan para petugas medis.
Demi mencegah penyebaran covid-19, petugas medis harus mendatangi satu per satu kios pedagang.
Secara persuasif, petugas medis menjelaskan kerentanan para pedagang tertular covid-19.
Sebagian pedagang mengaku merasa dirinya baik-baik saja, sehingga merasa tidak perlu mengikuti tes.
Ada lagi yang mengaku sudah mengikuti rapid test secara mandiri.
Meski sempat mendapat penolakan, namun sejumlah pedagang akhirnya bersedia untuk dilakukan swab test.
Sejak awal Juni, gugus tugas covid-19 di DKI Jakarta gencar menggelar tes usap, baik di pasar-pasar tradisional, maupun pemukiman warga.
Tak hanya wilayah yang masuk dalam zona merah covid-19, pemeriksaan juga digelar di zona hijau.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.