SURABAYA, KOMPAS TV - Dokter di Rumah Sakit Umum (RSU) dr Soetomo Surabaya bernama Miftah Fawzy Sarengat dilaporkan meninggal dunia akibat terinfeksi virus corona atau Covid-19 pada Rabu (10/6/2020).
Adapun sang istri yang juga berprofesi sebagai dokter juga terjangkit virus corona. Saat ini sedang dirawat di RSU dr Soetomo Surabaya.
“Istri almarhum yang juga dokter di rumah sakit swasta kini juga sedang dirawat karena positif Covid-19," kata Direktur Utama RSU dr Soetomo Surabaya, dr Joni Wahyuhadi di Gedung Negara Grahadi Surabaya dikutip dari Kompas.com pada Rabu (10/6/2020) malam.
Baca Juga: 18 Dokter Meninggal karena Corona, IDI Minta Pola Pergantian Shift untuk Tenaga Medis
Almarhum Miftah Fawzy Sarengat kemudian dimakamkam di Magetan, Jawa Timur sesuai dengan protokol Covid-19.
Joni menjelaskan, sebelum meninggal, pihak rumah sakit sudah sempat melarang Miftah untuk bertugas di ruang isolasi pasien Covid-19. Namun, almarhum memilih untuk tetap bekerja.
"Kami tidak tahu di mana beliau terinfeksi Covid-19. Bisa saat bekerja, bisa kontak dengan OTG. Terakhir saat dirawat mengalami komplikasi karena obesitas," ujar Joni.
Baca Juga: IDI Jatim Catat 25 Dokter dan Petugas Media Terpapar Corona, 1 Perawat Meninggal Dunia
Joni menuturkan, Miftah mengalami demam, batuk, dan muntah sejak pekan lalu. Karena kondisi tersebut, Miftah sempat dirawat di rumah sakit tempat istrinya bertugas.
Namun, sejak lima hari lalu Miftah ditarik ke RSU dr Soetomo karena kondisi tertentu. Miftah juga sempat menjalani rapid test, namun hasilnya negatif.
"Tapi keluhannya memberat. Tim dokter juga sempat memberikan terapi plasma. Namun, kondisinya sudah semakin berat. Akhirnya meninggal tadi pagi," ujar Joni.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Surabaya, dr Brahmana Askandar, mengatakan jenazah almarhum dilepas dari Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya.
Baca Juga: Positif Covid-19, 1 Dokter Meninggal Dunia di RS Hasan Sadikin Bandung
"Almarhum adalah dokter ketiga di Surabaya yang meninggal karena Covid-19 di Surabaya. Semoga beliau yang terakhir," ujar Brahmana.
IDI Surabaya akan melakukan evaluasi guna mencegah penularan Covid-19 di kalangan dokter dan tenaga medis.
"Kami terus melakukan evaluasi dan memperbarui alat pelindung diri (APD), prosedur-prosedur kami perbaiki dan diperketat agar kejadian serupa tidak terulang lagi," kata Brahmana.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.