Oleh : Sendi Perwitasari
Senja tak pernah menjadi raja
Namun guratnya tak pernah malu bergelayut manja
Lalu kenapa harus berakting sebagai raja
Meski tak kuat menahan sejuta cerca
Pada senja ku antar kau pulang
Menyisakan rindu yang kian meradang
Tahu kah sayang
Aku masih menanti asa itu kembali datang
Walau ribuan kali terbentur karang
Di sudut jingga aku terdampar
Bisikan angin membuat raga ku semakin terkapar
Hei dia lelaki nakal
Tapi aku bisa lebih binal
Dan kau bertanya padaku
Kau mau jadi apa?
Aku ingin seperti pena
Berdiri pada titik
Berjalan pada garis
Menari dalam untaian kata romantis
Hatimu pun berlabuh
Di titian khayal hati kita bertaut
Merengkuh gelora yang kian merindu
Jatuhkan hasrat ku di jiwa mu
Pandanganku nanar
Menatap retina yang sama
Yang telah menguap bersama embun
Dengan sengaja memori itu terbangun
Membuaiku pada suatu kisah
Di laut yang sama,
Aku mendayung rasa rindu
Agar bermuara pada kasih
Entah apa makna senyum mu kala itu
Kau merengkuh ku dengan luka
Dan dalam lima menit
Tiba – tiba ombak menghempaskanmu kembali
Pada amarah
Yang terlanjur mengalir di nadi ku
Akankah melodi yang kita cipta akan seirama kembali?
Atau hanya menutupi rasa sumbang yang telah terlahir
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.