SEMARANG, KOMPASTV – TNI AD sedang melakukan investigasi terkait jatuhnya helikopter MI 17 di Kawasan Industri Kendal (KIK), Jawa Tengah, Sabtu kemarin.
Komandan Pusat Penerbangan Angkatan Darat (Danpuspenerbad), Mayor Jenderal Teguh Pudjo Rumekso menjelaskan pihaknya telah mengamankan Voice Cockpit Recorder (VCR) di helikopter.
Nantinya, VCR ini akan menjadi bagian investigasi untuk mengetahui penyebab kecelakaan.
Baca Juga: Detik-Detik Helikopter MI-17 TNI AD Jatuh Terbakar Saat Tactical Manuver
Menurut Teguh, TNI AD akan bekerja sama dengan pihak pembuat helikopter untuk mendalami faktor kecelakaan. Helikopter MI 17 ini merupakan buatan Rusia.
"Ya, nanti kalau di sini kan kita belum punya alatnya. Kebetulan ini ada heli yang overhaul, kita akan minta teknisi dari sana (Rusia) sekaligus membawa alat itu," ujar Teguh seusai pemakaman usai pemakaman Kapten Cpn Fredy Vebryarto Nugroho, Minggu (07/06/2020).
Lebih lanjut Teguh belum bisa menentukan dugaan jatuhnya heli baik dari segi faktor kesalahan manusia maupun faktor cuaca.
Menurutnya saat digunaka helikopter dalam keadaan baik, bahkan saat misi latihan terbang endurance pertama yang dilakukan Sabtu pagi berjalan dengan normal tidak ada kendala.
Baca Juga: Kronologi Helikopter MI 17 yang Jatuh di Kendal
Selain itu, prajurit TNI yang menerbangkan heli juga bukan orang baru atau calon penerbang, melainkan pendidikan penerbang kelas I untuk menjadi kapten pilot.
"Mereka bukan calon penerbang, mereka penididikan untuk jadi kapten pilot jadi kita belum bisa menentukan dugaan-dugaan jatuhnya heli," ujar Teguh.
Helikopter MI 17 TNI AD jatuh saat menjalani misi latihan terbang endurance kedua dengan materi terbang Tactical Manuver.
Latihan dimulai sekitar jam 12.35 WIB. Namun sekitar pukul 13.40 WIB, Helikopter MI 17 jatuh. Setelah jatuh, Helikopter MI-17 ini terbakar dan menyebabkan 4 orang crew meninggal dunia, sementara 5 lainnya luka-luka.
Baca Juga: Ini Kata Angkatan Darat Soal Helikopter MI 17 yang Jatuh di Kendal
Korban meninggal dalam kecelakaan tersebut yakni, Kapten Cpn Kadek, Kapten Cpn Fredi, Kapten Cpn Y Hendro, Lettu Cpn Wisnu.
Sementara lima prajurit yang mengalami luka-luka dievakuasi ke Rumah Sakit Karyadi Semarang, yakni Lettu Cpn Vira Yudha, Praka Nanang, Praka Rofiq, Praka Supriyanto, Praka Andi. Para prajurit ini mengalami luka bakar serius dan patah tulang.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.