JAKARTA, KOMPAS TV - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengklaim kasus positif Covid-19 di Jakarta telah melandai. Begitu juga dengan angka kematian akibat Covid-19.
Anies mengatakan puncak kasus Covid-19 dengan angka kematian tertinggi terjadi pada pertengahan April 2020.
"(Kasus harian positif Covid-19) di Jakarta Alhamdulillah sudah mulai melandai. Puncak kita itu pertengahan April, kemudian mulai melandai hingga sekarang," kata Anies dikutip dari Kompas.com Kamis (4/6/2020).
Baca Juga: Cerita Anies yang Kembali Shalat Jumat di Masjid Fatahillah Balai Kota
Anies menyatakan, penyebaran virus corona tipe 2 (SARS-CoV-2) di Jakarta mulai terkendali.
Hal itu menjadi salah satu pertimbangan Anies memutuskan Jakarta memasuki masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi untuk beralih ketatanan normal baru atau new normal.
Anies melonggarkan sejumlah aktivitas di Ibu Kota dengan syarat tetap mematuhi protokol pencegahan Covid-19.
Lantas, bagaimana fakta sebenarnya, apakah klaim Anies tersebut benar?
Baca Juga: Ancaman Anies Baswedan Jika Tidak Gunakan Protokol Kesehatan di PSBB Masa Transisi
Berdasarkan data di situs web corona.jakarta.go.id, kasus pertama positif Covid-19 di Ibu Kota dilaporkan pada 3 Maret 2020. Kala itu, ada tiga pasien yang dinyatakan positif Covid-19.
Grafik kasus harian Covid-19 cenderung stagnan hingga 8 Maret. Grafik lalu tampak naik pada 9 Maret dengan laporan 27 kasus positif Covid-19 dan kembali turun keesokan harinya.
Pada 16 sampai 19 Maret, grafik terus naik. Ada 51 kasus positif Covid-19 yang dilaporkan pada 19 Maret.
Grafik kembali turun pada 20 Maret dengan 13 kasus. Keesokan harinya, grafik naik lagi sampai 24 Maret. Sebanyak 71 orang dinyatakan positif Covid-19 pada 24 Maret.
Baca Juga: Anies: Jangan Ada Lonjakan Kasus Corona di Masa Transisi
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.