SITARO, KOMPAS.TV - Dampak pandemi COVID-19 turut berimbas pada tingkat hunian penginapan di kepulauan Sitaro. Selama pademi omzet penginapan di daerah itu turun hingga 90 persen.
Imbas pandemi COVID-19 sangat dirasakan oleh para pemilik penginapan di Pulau Siau, Kepulauan Sitaro. Sejak pandemi melanda, tingkat okupansi turun drastis bahkan berpengaruh pada pendapatan pemilik penginapan.
Salah satu penginapan di pulau Siau, turut merasakan dampak dari penyebaran virus yang menyerang pernapasan ini. selang tiga bulan terakhir, penginapan yang terletak di kelurahan tatehedang, kawasan pelabuhan Ulu sepi pengunjung.
Penginapan ini selalu menjadi favorit para tamu yang datang berwisata atau para pendatang yang melaksanakan tugas ke Pulau Siau. Namun adanya penutupan kunjungan wisata, termasuk ke Kepulauan Sitaro, membuat usaha penginapan terus merugi.
“meski dalam kondisi sulit seperti ini, saya tetap optimis situasi akan cepat kembali normal. perawatan penginapan tetap rutin dilakukan agar penginapan tetap terawat dan tidak rusak,” ujar Odin Kalangit pemilik salah satu penginapan.
Kini pemilik jasa pelayanan penginapan ini hanya bisa berharap, diberlakukannya new normal bisa membantunya kembali menggerakan ekonomi lewat para tamu yang menginap dirinya juga mengaku siap untuk memfasilitasi penginapannya sesuai protokol kesehatan.
Kepulauan Sitaro masuk dalam zona hijau penyebaran COVID-19. dan termasuk salah satu daerah yang layak menerapkan tatanan kenormalan baru. hingga Rabu sore, 3 Juni 2020, kabupaten adalah satu-satunya daerah di sulawesi utar dengan nol kasus. baik positif, PDP maupun ODP.
#kompastvmanado #dampakcovid-19 #sitaro #omzetanjlok
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.