Kompas TV bisnis kebijakan

Jokowi Minta Program PEN Sasar Sektor Padat Karya untuk Mencegah PHK

Kompas.tv - 3 Juni 2020, 11:42 WIB
jokowi-minta-program-pen-sasar-sektor-padat-karya-untuk-mencegah-phk
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat memimpin rapat terbatas tentang pelaksanaan persiapan new normal di sejumlah daerah di Indonesia, Rabu (27/5/2020). (Sumber: YouTube: Kompas TV)
Penulis : Tito Dirhantoro

JAKARTA, KOMPAS TV - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta agar eksekusi program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dilakukan secara cepat. Dengan begitu, ekonomi Indonesia tak mengalami keterpurukan lebih dalam.

"Kuartal kedua, ketiga dan keempat kita harus mampu menahan agar laju pertumbuhan ekonomi tidak merosot lebih dalam lagi, tidak sampai minus," kata Jokowi saat membuka rapat terbatas melalui video conference di Istana Merdeka, Rabu (3/6).

Jokowi berharap ekonomi Indonesia bisa pulih lebih cepat secara bertahap. Oleh karena itu, program PEN dinilai perlu dirancang dengan tepat agar berdampak positif bagi ekonomi.

Baca Juga: BI Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi

Dalam menjalankan Pemulihan Ekonomi Nasional, sejumlah program telah dirancang. Itu antara lain subsidi bunga kredit untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah.

Kemudian, penempatan dana untuk bank yang terdampak restrukturisasi, penjaminan kredit modal kerja, Penyertaan Modal Negara untuk (PMN) BUMN, dan investasi pemerintah untuk modal kerja.

"Saya harapkan, saya minta, dan saya ingin pastikan harus segera operasional di lapangan segera dilaksanakan," ujar Jokowi.

Selain itu, Jokowi juga meminta program PEN memberikan manfaat bagi sektor padat karya lantaran menjadi fokus utama untuk menampung banyak tenaga kerja. 

Baca Juga: Potret Kemiskinan di Tengah Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

"Guncangan pada sektor ini akan berdampak pada para pekerja dan tentu saja ekonomi keluarganya," ujar Jokowi.

Oleh karena itu program PEN harus berdampak pada sektor tersebut agar mampu beroperasi. Dengan begitu, dapat mencegah terjadinya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang masif.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x