Selain Ekonomi, Ini Dampak Wabah Covid-19 Prediksi Wapres Ma'ruf Amin

JAKARTA, KOMPASTV - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin memprediksi akan ada peningkatan jumlah penduduk setelah wabah Covid-19 berakhir.

Peningkatan jumlah penduduk ini akibat tingginya angka kelahiran yang dinilai sebagai dampak lain dari penanganan wabah Covid-19.

Penanganan Covid-19 di dunia lebih menekankan pada karantina wilayah dan mengurangi aktivitas yang tidak penting di luar. 

Baca Juga: Dampak Corona Saat PSBB, Pendapatan Jalan Tol Menurun 49,2 Persen

"Karena banyak orang-orang itu tinggal di rumah terus, akhirnya kehamilan meningkat. Jadi, jumlah penduduk bisa makin banyak," ujar Wapres Ma'ruf pada acara halalbihalal virtual dengan jajaran Sekretariat Wapres, Jumat (29/5/2020). Dikutip dari Antara.

Lebih lanjut, Wapres Ma'ruf menjalaskan dengan tingginya angka kelahiran, tidak menutup kemungkinan kasus stunting di Indonesia akan bertambah.

Untuk itu Ma'ruf meminta jajarannya di Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) untuk menyiapkan program kerja strategis dalam menghadapi potensi tingginya kasus stunting.

"Stunting itu mungkin juga (bertambah) karena terganggu oleh situasi (Covid-19), bisa juga (kasusnya) bertambah berat," ujar Wapres.

Baca Juga: Minimalisir Dampak Corona, Kemendag Salurkan Bansos dan Uang Tunai

Wapres Ma'ruf menambahkan selain itu, tantangan yang lebih berat setelah pandemi Covid-19 ini adalah menurunkan angka kemiskinan dan penganguran. Sejauh ini pemerintah telah menjalankan bantuan sosial kepada masyarakat yang terdampak wabah Covid-19.

Oleh karena itu, dalam acara silaturahmi daring tersebut, Wapres Ma'ruf mengajak seluruh jajarannya di lingkungan Setwapres untuk tetap semangat dan bangkit dari keterpurukan pandemi, supaya persoalan penanggulangan kemiskinan dapat makin teratasi.

"Tantangan yang kita hadapi makin berat, ya, tantangan Covid-19, tantangan ekonomi, tantangan tugas-tugas yang kemarin sudah membaik sekarang menjadi lebih berat lagi, seperti kemiskinan dan pengangguran," ujar Wapres Ma'ruf.