Kompas TV regional berita daerah

KKB Klaim Dalam Seminggu Berhasil Rebut 4 Pos TNI/Polri dan Rampas Sejumlah Senjata, Ini Kata Polisi

Kompas.tv - 29 Mei 2020, 11:21 WIB
kkb-klaim-dalam-seminggu-berhasil-rebut-4-pos-tni-polri-dan-rampas-sejumlah-senjata-ini-kata-polisi
Para anggota KKB yang diyakini adalah anggota dari Selcius Waker yang membakar sebuah gereja di Kampung Opitawak,Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, Kamis (12/3/2020) (Sumber: Istimewa)
Penulis : Tito Dirhantoro

PAPUA, KOMPAS TV - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) mengklaim melakukan penyerangan dan berhasil menduduki pos keamanan milik TNI dan Polri. Tak hanya itu, KKB juga mengaku telah merampas sejumlah senjata.

Adalah Juru Bicara Komnas Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), Sebby Sambon, yang menyebarkan informasi tersebut.

Menurut klaimnya, pihak TPNPB berhasil menduduki sebanyak empat pos TNI dan Polri di Kabupaten Nduga, Papua.  

Dalam pernyataannya, Sebby menyebut penyerangan yang dilakukan pihaknya itu dilakukan selama seminggu atau pada 18 sampai 25 Mei 2020.

Baca Juga: Tenaga Medis Penanganan Covid-19 Diserang KKB Saat Bertugas, 1 Tewas dan Sisanya Kritis

Sebby Sambom menjelaskan, pasukan TPNPB berhasil menduduki pos darurat yang telah ditinggalkan TNI-Polri . 

Kemudian merampas perlengkapan militer yang tertinggal. Itu di antaranya 60 magasin peluru aktif dengan amunisi sebanyak 1.800 butir, peluru rantai 3 unit, 16 peluru roket basoka, 30 buah tas ransel.

Lalu, 12 buah HP kamera, 6 buah handy talkie (HT), 2 HP Satelit Inmarsat dan Thuraya, 15 buah rompi antipeluru, sepatu, baju-celana, terpal, dan peralatan lainnya yang belum dirinci.

Menanggapi informasi itu, Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal, mengklarifikasi bahwa kabar yang beredar di media sosial soal penyerangan, pendudukan dan perampasan tersebut tidak benar.

"Informasi yang beredar di media sosial maupun media online, bahwa Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) melakukan penyerangan dan perampasan amunisi serta menduduki 4 pos darurat TNI/Polri oleh di Kabupaten Nduga itu adalah hoaks," kata Kamal kepada wartawan di Jayapura, Kamis (28/5/2020).

Kamal menuturkan, informasi yang disampaikan pihak TPNPB hanyalah upaya untuk melakukan propaganda.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x