JEMBER, KOMPAS.TV – Ditutupnya pasar tradisional selama 7 hari di masa pandemi ternyata tak membuat aktivitas jual beli terhenti. Sejumlah pedagang justru nekat berjualan dengan membuka pasar dadakan di sejumlah titik hingga menimbulkan tumpukan sampah.
Salah satu tumpukan sampah terlihat di jalan protokol Kota Jember, tepatnya di Jalan Raya Sultan Agung/ Kecamatan Kaliwates. Tumpukan sampah tersebut ditinggalkan oleh para pedagang, yang membuka pasar dadakan di sepanjang pinggir jalan.
Sampah yang menumpuk dan berserakan membuat jalan perkotaan kotor dan berpotensi menimbulkan penyakit serta mengganggu aktivitas pertokoan.
Salah satu pemilik toko, bernama Hendra merasa terganggu dengan sampah tersebut, karena berada tepat di depan tokonya. Ia pun berharap pemerintah setempat mengerahkan petugas kebersihannya agar sampah tersebut tidak membusuk.
Pedagang membuka lapak darurat setelah Pasar Tradisional Tanjung Jember ditutup oleh Pemerintah Kabupaten Jember.
Kadiskominfo Pemkab Jember, Gatot Triyono menegaskan penutupan pasar tradisional dilakukan untuk memutus mara rantai penyebaran virus corona, sekaligus mempermudah petugas melakukan pembersihan dan penataan letak pedagang jelang penerapaan normal baru.
“Pihak pemerintah juga telah mengerahkan petugas kebersihan untuk mengatasi persolah sampah yang menumpuk tersebut” ujar Gatot Triyono.
Penutupan pasar tradisional sendiri berlaku mulai tanggal 23 hingga 29 mei 2020.
#SampahPedagangBerserahkan #PasarDitutup #Jember
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.