JAKARTA, KOMPAS TV - Sebanyak 2,3 juta data warga dan pemilih Indonesia diduga bocor di forum hacker. Adalah akun @underthebreach yang mengungkapkan adanya kebocoran data di KPU itu.
Akun ini juga diketahui mengungkap soal penjualan data sebanyak 91 juta pengguna e-commerce Tokopedia.
Berdasarkan pengakuan penjual, data para pemilih dalam bentuk PDF itu didapat secara resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Sangat berguna bagi mereka yang ingin membuat nomor (ponsel) di Indonesia. Anda butuh nomor NIK dan KK untuk melakukan registrasi. Atau digunakan untuk menambang data nomor telepon dari Indonesia," kata penjual data ini di forum hacker tersebut.
Baca Juga: Diretas Hacker, Tokopedia: Kami Pastikan Info Password dan Data Keuangan, Aman!
Menurut sang penjual, bocoran data yang diungkap sebagian besar merupakan pemilih yang berasal dari Yogyakarta.
Adapun bocoran data yang dijual berisi nama, alamat, nomor induk kependudukan (NIK) dan Kartu Keluarga (KK), serta data lainnya.
Beberapa contoh data yang diunggah, menunjukkan bahwa data tersebut ternyata data tahun 2014. Di bagian atas dokumen PDF itu, tertera logo KPU dan kop suratnya.
Tak hanya itu, peretas juga menampilkan folder-folder yang berisi data pemilih dari sejumlah daerah di Yogyakarta.
Namun, pada penawaran yang sama penjual juga menjanjikan menjual data 200 juta data pengguna Indonesia. Artinya, nyaris seluruh data warga Indonesia bakal diperjualbelikan.
Sejumlah warganet yang telah merespons cuitan @underthebreach ini telah mencuit pula ke KPU, Kemenkominfo dan sejumlah akun resmi pemerintahan lain.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.