KOMPAS.TV - Keputusan Tontowi Ahmad untuk pensiun dari bulu tangkis membuat dunia tepok bulu Indonesia itu kehilangan sosok berprestasi.
Pasalnya, pencapaian Tontowi Ahmad ketika berpasangan dengan Liliyana Natsir begitu luar biasa, bahkan mampu meraih medali emas Olimpiade 2016.
Namun, ternyata di awal kariernya kemampuan pemain yang akrab disapa Owi itu sempat diragukan.
Baca Juga: Tontowi Ahmad Memutuskan Pensiun dari Bulu Tangkis
Hal itu diungkapkan oleh kepala pelatih ganda campuran, Richard Mainaky.
Richard mengungkapkan di awal kariernya, Tontowi memiliki kelemahan pada kakinya.
Dia tak memiliki kekuatan untuk melakukan footwork yang dibutuhkan seorang atlet bulu tangkis.
Bahkan menurutnya banyak yang meragukan kemampuan Tontowi untuk jadi pemain hebat.
“Dia itu kelemahannya hanya satu, yaitu kekuatan kakinya. Saat saya datangkan dia pertama kali, kakinya sangat lemah,” ujar Richard kepada Kompas.com, Senin (18/11/2020).
Baca Juga: Piala Thomas dan Piala Uber Kembali Ditunda, Ini Kata PBSI
“Waktu itu, orang-orang nanya apa mata saya tidak salah lihat bawa Owi ke pelatnas. Namun, saya punya keyakinan bahwa pilihan saya tidak salah,” tambahnya.
Richard melihat Tontowi memiliki potensi untuk jadi pemain hebat. Apalagi, sang pemain memperlihatkan kemauan besar saat latihan.
“Dia punya potensi. Bola-bola atasnya berkharisma dan menakutkan. Dia tahu itu kelemahannya, Owi selalu maksimal saat berlatih kekuatan kakinya,” tutur mantan pemain nasional tersebut.
Baca Juga: Jadi Juara All England 2020, Melati Daeva Oktavianti Akui Masih Butuh Perbaikan
“Dia punya kemauan dan sangat antusias setiap berlatih. Apa pun yang saya kasih ke dia dilahap tuntas. Itu yang membuat saya tidak menyerah melatih kekuatan kaki dia,” ucapnya.
Sebelumnya, Tontowi memutuskan mundur dari bulu tangkis dan mengungkapkannya lewat Instagram.
Hal itu membuat Tontowi mengakhiri kariernya yang sudah dibangun sejak 2005 lalu kala membela PB Djarum Kudus.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.