JAKARTA, KOMPAS.TV - Pemerintah berencana mengguyurkan 152,15 triliun rupiah, kepada BUMN, dalam rancangan upaya pemulihan ekonomi nasional.
Nilai anggaran masih bisa berubah. Anggaran disalurkan dalam 3 bentuk.
Sebagian besar memang untuk BUMN non-TBK.
Hanya dua emiten BUMN yang disebut yakni Garuda Indonesia (GIAA) Rp 8,5 T dan Krakatau Steel Rp 3 T dalam bentuk dana talangan investasi untuk modal kerja.
Bentuk suntikan lain untuk BUMN, penundaan pembayaran dividen bagi seluruh BUMN. Laba BUMN yang tergerus Covid-19.
Kami kutip dari harian kontan, hal ini disampaikan oleh kepala badan kebijakan fiskal, Febrio Kacaribu, yang akan meberikan detail lebih lanjut.
Akibat corona, beberapa emiten BUMN belum membagikan dividen, karena RUPS yang tertunda. Termasuk Wijaya Karya PT PP, dan Adhi Karya.
Namun ada juga yang sudah menyampaikan laporan audit sehingga dividen sudah diberikan.
Total setoran laba BUMN perbankan per Maret tahun ini : Rp 23,98 T.
BRI, Bank Mandiri dan BNI memberikan porsi terbanyak.
Membantu likuiditas dan efek PSBB. Saham giaa yang tertekan, mulai dari laporankeuangan bermasalah dan pergantian direksi.
kita nantikan, sejauh mana bisa menerbangkan kembali saham Garuda.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.