PULAU PADANG, KOMPAS TV - Pemuda berusia 24 tahun asal Desa Serdang Menang, Kecamatan Sirah Pulau Padang, Ogan Komering Ilir, bernama Sepri menjadi salah satu anak buah kapal (ABK) yang berada di kapal Long Xing 629 milik China.
Sepri salah satu ABK yang tewas karena kelelahan bekerja di kapal ikan tersebut. Sebelum meninggal dunia, Sepri sempat sakit.
Dari keterangan perusahaan tempatnya bekerja, Sepri menderita sesak nafas. Tubuhnya pun disebut bengkak-bengkak.
Demikian disampaikan oleh Rita Andri Pratama, kakak perempuan Sepri kepada Kompas.com pada Sabtu (9/5/2020).
Baca Juga: Ada Dugaan Perdagangan Manusia pada ABK, Menlu Minta Investigasi Kapal
Rita menceritakan, sebelum adiknya meninggal, pihak keluarga dihubungi perusahaan via telepon. Pihak perusahaan meminta perwakilan keluarga Sepri datang ke kantor perusahaan tenaga kerja yang berada di Pemalang, Jawa Tengah.
Ketika itu, pihak keluarga sempat menolak datang karena jaraknya yang cukup jauh. Lalu meminta kepada pihak perusahaan untuk menyampaikan informasinya melalui telepon saja.
Tapi, pihak perusahaan tidak bersedia karena menilai tidak etis apabila informasi yang hendak disampaikan melalui sambungan telepon. Karena itu, keluarga Sepri dipaksa datang ke Pemalang.
Pihak keluarga Sepri mengalah, lalu memutuskan berangkat ke Pemalang. Sesampainya di sana, pihak perusahaan menjelaskan mengenai kondisi Sepri yang ketika itu dalam kondisi sakit.
“Katanya, Sepri sesak napas dan bengkak-bengkak,” ujarnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.