Kompas TV bisnis kompas bisnis

Badai Perlambatan Ekonomi Indonesia

Kompas.tv - 6 Mei 2020, 12:55 WIB
Penulis : Merlion Gusti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Badai perlambatan ekonomi Indonesia, datang lebih cepat dari ramalan manapun. 

Daya beli yang selama ini menopang, longsor sangat dalam. Gelombang PHK yang masih setengah jalan, diperkirakan semakin membuat ekonomi terpuruk. 

Satu-satunya vitamin untuk ketahanan daya beli adalah, berharap jaring pengaman sosial 110 triliun rupiah, tepat sasaran.

Sungguh amat berat mengucapka, selamat datang perlambatan ekonomi. Badai keterpurukan ini datang lebih cepat dari banyak ramalan.

Data pusat statistik memaparkan, pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2020, mentok, hanya sanggup di angka 2,97 persen. 

Menukik ke bawah secara drastis, dibandingkan kuartal pertama 2019, di angka 5,07 persen.

Ini adalah angka paling ciut dalam 19 tahun terakhir, atau sejak tahun 2001. 

Pembatasan sosial berskala besar, sudah melukai kesaktian daya beli pada pertumbuhan ekonomi.

Masih memakai data BPS, konsumsi rumah tangga yang selama ini menjadi "Payung" pertumbuhan, turun sampai 1,97 persen. 

Yang lebih terpuruk adalah konsumsi pemerintah, angkanya longsor sampai 44 persen.

Di kuartal pertama, Indonesia dianggap masih beruntung dibandingkan ekonomi banyak negara di dunia, yang juga dibuat "Sesak Nafas" akibat Covid-19.

Sayangnya, menurut perhitungan ekonom, "Dewi Keberuntungan" tak akan lama melindungi Indonesia. Nyawa daya beli bisa sekarat.

Sebab, dalam satu tahun menurut catatan bps, angka pengangguran bertambah 60 ribu orang. 

Sedangkan gulungan PHK sepanjang pandemi, menurut kementerian tenaga kerja, mencapai 1,9 juta orang.
 
Konsumsi menjadi sangat sakral karena porsinya terhadap pertumbuhan ekonomi, lebih dari 50 persen. 

Pendemi berubah wajah menjadi "Paceklik" dimana-mana. Untuk berakrobat anggaran negara saja, pemerintah sangat kesakitan. 

Mari berdo'a, jaring pengaman sosial 110 triliun rupiah, jadi vitamin yang tepat menyasar daya beli. 

Bukan menyembuhkan, setidaknya mencegah suatu hal menjadi kronis.
 




Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x